Orang tua
Mereka adalah saranaku
Mereka adalah pelindungku
Orang tua
Sosok yang selalu melindungiku
Sosok yang selalu mengarahkanku
Orang tua
Tanpa mereka
Apa dayaku hidup sampai detik ini?
Ibuku
Wanita yang mulia
Wanita yang selalu memberiku banyak kasih sayang
Ibuku
Selalu memperhatikan tumbuh kembangku
Selalu menjagaku
Ibuku
Memberikan yang terbaik untukku
Memberikan seluruh hidupnya untukku
Ayahku
Lelaki yang tangguh
Lelaki yang menjadi tamengku
Ayahku
Selalu memperjuangkan segala daya dan upayanya demi anak-anaknya
Selalu mementingkan anak-anaknya daripada kepentingannya
Ayahku
Memberikanku dorongan yang membangun
Memberikan selalu yang terbaik bagi anak-anaknya
Betapa aku tidak bisa tidak mensyukuri
Kehadiran mereka di dalam kehidupanku
Semoga Allah terus selalu menjaga mereka
Di jalan yang lurus
Dan kekal dalam jannah-Nya
Aamiin
- AMNS -
Minggu, 28 Desember 2014
Sepenggal Kisah
Ketika Aku ditanyakan tentang, "apa yang mengispirasimu?", mungkin aku hanya terdiam. Karena sebenarnya, banyak sekali hal di dunia ini yang sangat inspiratif.
Tapi Aku tidak akan mengambil contoh yang jauh, Aku hanya akan membahas tentang orang tuaku saja. Yang selalu berhasil membuatku menitikkan air mata. Yang selalu mendukung semua hal yang terbaik untukku.
Ibuku, adalah wanita yang sangat tangguh. Berbagai macam liku kehidupan pernah dicicipinya. Dari mengandungku, menghadirkanku ke dunia yang fana ini, menjagaku dari serangan yang tak diinginkan, mengayomiku tentang banyak hal yang berbau dengan kehidupan, mengajari banyak hal sehingga tidak sedikit hal yang bisa aku lakukan sampai saat ini.
Ibuku selalu memperjuangkan segalanya untuk kebaikan hidupku. Ia rela mengesampingkan semua keinginannya demi memenuhi kebutuhanku. Ia rela melakukan apapun demi yang terbaik untukku.
Ibu selalu memberikanku dorongan yang membuatku semangat. Ibu selalu menggantungkan harapan yang tinggi kepadaku, agar aku menjadi orang yang lebih baik lagi kelak aku semakin dewasa nanti.
Ayahku, adalah seorang pejuang keras yang selalu mengais rejeki demi keluarga kecilnya. Pemopong tulang punggu keluarga, pendukung semua demi kebaikan, terkadang sosok ayah adalah sebagai penengah diantara gemuruh.
Tak banyak yang dapat ku sampaikan tentang mereka.
Karena kasih sayang mereka tak mampu ku ucapkan dengan kata-kata yang berarti.
Mereka adalah kedua sayap kecilku yang selalu bersamaku.
Tapi Aku tidak akan mengambil contoh yang jauh, Aku hanya akan membahas tentang orang tuaku saja. Yang selalu berhasil membuatku menitikkan air mata. Yang selalu mendukung semua hal yang terbaik untukku.
Ibuku, adalah wanita yang sangat tangguh. Berbagai macam liku kehidupan pernah dicicipinya. Dari mengandungku, menghadirkanku ke dunia yang fana ini, menjagaku dari serangan yang tak diinginkan, mengayomiku tentang banyak hal yang berbau dengan kehidupan, mengajari banyak hal sehingga tidak sedikit hal yang bisa aku lakukan sampai saat ini.
Ibuku selalu memperjuangkan segalanya untuk kebaikan hidupku. Ia rela mengesampingkan semua keinginannya demi memenuhi kebutuhanku. Ia rela melakukan apapun demi yang terbaik untukku.
Ibu selalu memberikanku dorongan yang membuatku semangat. Ibu selalu menggantungkan harapan yang tinggi kepadaku, agar aku menjadi orang yang lebih baik lagi kelak aku semakin dewasa nanti.
Ayahku, adalah seorang pejuang keras yang selalu mengais rejeki demi keluarga kecilnya. Pemopong tulang punggu keluarga, pendukung semua demi kebaikan, terkadang sosok ayah adalah sebagai penengah diantara gemuruh.
Tak banyak yang dapat ku sampaikan tentang mereka.
Karena kasih sayang mereka tak mampu ku ucapkan dengan kata-kata yang berarti.
Mereka adalah kedua sayap kecilku yang selalu bersamaku.
Sabtu, 25 Oktober 2014
Ragam Bahasa dalam Dunia Kesehatan
Bagan tentang Kesehatan |
Ya, pada kesempatan kali ini Saya akan berusaha membuat sebuah artikel yang bertemakan tentang kesehatan. Dimana perkara kesehatan ini masih sangatlah kurang diperhatikan oleh masyarakat secara detil.
Mari kita mulai dengan membahas dari segi makanan terlebih dahulu. Makanan adalah hal yang tidak mungkin bisa lepas dari kita sebagai manusia.
Namun, ada hal yang sangat disayangkan dari makanan ini, sebenarnya bukan tentang makanannya, tetapi tentang kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan. Kebanyakan, masyarakat itu makan yang penting mengenyangkan dan enak.
Padahal, kualitas hidup seseorang itu tergantung dengan apa yang dikonsumsinya. Seharusnya masyarakat lebih peduli dengan kesehatan yang berasal dari makanan ini.
Karna sudah banyak sekali kasus dimana penyakit yang diderita oleh seseorang itu berasal dari apa yang dikonsumsinya, misalnya karna makanannya kurang sehat, sering jajan sembarangan yang tidak diketahui asal muasal makanan tersebut, kurang mengkomsumsi makanan yang bergizi dan sebagainya.
Nah, sekarang mari kita bahas sedikit tentang olahraga yang sebenarnya sangat mempengaruhi kesehatan tubuh.
Sering kali orang memiliki banyak alasan untuk tidak berolahraga, sibuk kerja, banyak tugas, ada segudang kegiatan, dan lainnya.
Sebenarnya, jika kita memang niat untuk menjaga kesehatan kita melalui olahraga pasti kita bisa melakukan olahraga. Olahraga 30 menit dalam sehari, cukup untuk membantu kita bugar seharian, 15 menit ketika pagi dan 15 menit lagi ketika sore atau malam hari.
Dengan melakukan hal itu saja secara rutin, kita sudah pasti bisa mengontrol tubuh kita agar tidak mudah sakit.
Push up, sit up, jogging, stretching (peregangan), yoga, angkat beban ringan, latihan, adalah macam-macam olahraga sederhana yang bisa kita lakukan secara rutin karena keefisiensiannya yang tinggi. Tidak makan tempat, tidak perlu banyak alat, tidak perlu pergi ke tempat-tempat olahraga, hanya diperlukan ketekunan dan niat.
Lanjut bahas tentang kesehatan dari segi tidur.
Ya, tidur memang sangat diperlukan oleh tubuh, karena tubuh pasti akan merasakan yang namanya lelah. Jadi, dengan tidur dapat mengurangi kapasitas lelah yang ada pada diri kita. Dan tidur pun membantu untuk mengurangi resiko sakit, karena lelah yang hinggap di tubuh kita bisa hilang.
Lelah yang berlebihan mampu meninggikan resiko tubuh kita untuk terserang berbagai macam penyakit, jadi tidurlah sesuai dengan porsi tubuh kita masing-masing.
Itulah artikel yang bisa Saya buat, semoga bahasannya dapat memberikan manfaat kepada yang membaca. Ingatlah :
Kesehatan adalah salah satu rejeki yang paling mewah dan nikmat yang bisa manusia dapatkan.
Rabu, 15 Oktober 2014
Tugas Softskill : Keragaman Bahasa Indonesia (part 2)
Keragaman Bahasa Indonesia
Keragaman Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya terkadang mengalami penyesuaian oleh masayakat penuturnya akibat kondisi dan situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Ragam bahasa dari segi keformalan
Menurut Martin Joos, Ragam bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu:
- Ragam beku (frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
- Ragam resmi (formal) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.
- Ragam usaha (konsultatif) adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.
- Ragam santai (casual) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
- Ragam akrab (intimate) adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.
Ragam Bahasa dari segi sarana
Ragam bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.
- Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
- Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat dan tanda baca.
Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan secara lisan melalui media suara, dan terikat oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan memabantu pemahaman. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai.
Contoh Ragam bahsa lisan antara lain meliputi :
· Ragam bahasa cakapan
· Ragam bahasa pidato
· Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang menggunakan tulisan dan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis kita dituntut untuk memiliki kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh ragam bahasa tulis antara lain meliputi :
· Ragam bahasa teknis
· Ragam bahasa undang-undang
· Ragam bahasa catatan
· Ragam bahasa surat
Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa tulis:
- Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan.
- Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
- Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak menimbulkan tafsir ganda.
Terdapat dua perbedaan mencolok yang dapat diamati antara ragam bahasa tulis dan lisan, yaitu:
Dari segi suasana/peristiwa
Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Oleh karena itu perlu ada kejelasan tentang fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan hubungan antara setiap fungsi tersebut harus nyata dan jelas. Sedangkan dalam bahasa lisan pembicara langsung berhadapan dengan lawan bicaranya sehingga unsure gramatikal tersebut kadangkala dapat diabaikan.
Dari segi intonasi
Yang membedakannya adalah intonasi yaitu berkaitan dengan panjang pendek suara/tempo, tinggi rendah suara/nada, keras atau lembutnya tekanan yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca serta cara penulisan.
sumber :
http://kikyko.wordpress.com/2011/10/23/keragaman-bahasa-indonesia/
http://rikobudiharto.blogspot.com/2013/10/keragaman-bahasa-mengenal-keragaman.html
Tugas Softskill : Sejarah Bahasa Indonesia (part 1)
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Bahasa Indonesia
Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.
Penyempurnaan ejaan
Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:
Ejaan van Ophuijsen
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
- Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
- Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
- Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
- Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
- Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
- Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
- Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
Jumat, 10 Oktober 2014
Tugas 1 Softskill Bahasa Indonesia
1.
Jelaskan peran dan fungsi bahasa
Peran Bahasa adalah untuk berkomunikasi satu sama lain,
yang dapat berbentuk tulisan maupun verbal. Dengan adanya bahasa pun mahluk
hidup dapat berhubungan dengan mudah, karena bahasa itu terbentuk dari
pemahaman yang dapat diterima oleh banyak kalangan.
Bahasa juga merupakan salah satu alat untuk menunjukkan
identitas diri, dimana dengan adanya bahasa kita dapat mengethaui identitas
kita satu sama lain. Karena, kita hanya perlu mengekspresikan diri kita dengan
kata-kata yang dapat dipahami oleh umum, maka kita secara tidak langsung sudah
memberikan identitas diri kita dengan bahasa.
Fungsi
Bahasa adalah sebagai berikut :
·
Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang paling terpenting dalam aspek
kehidupan mahluk hidup dimana pun mahluk hidup itu berada. Karena dengan adanya
komunikasi, mahluk hidup dengan mudah akan mendapatkan informasi.
·
Fungsi Integrasi dan Adaptasi
Fungsi bahasa yang satu ini adalah untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang kita tempati ataupun yang baru kita jumpai. Jadi, dengan
kemampuan kita menguasai bahasa kita pun mampu beradaptasi dengan mudah.
·
Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi bahasa sebagai kontrol sosial adalah untuk memberi
batasan, kepada siapa kita berkomunikasi, bagaimana cara kita berkomunikasi dengan
karakter yang berbeda-beda, dan masih banyak lagi contohnya yang menunjukkan
bahwa kita tidak bisa sembarangan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.
·
Fungsi Ekspresi
Seperti yang sudah dibahas pada awal paragraf tadi,
intinya dengan mengusai bahasa kita mampu untuk mengekspresikan diri kita
dengan cara kita sendiri, dan yang dapat dipahami oleh umum.
2.
Fenomena bahasa Indonesia di kalangan remaja / pendidikan
Bahasa Indonesia di kalangan remaja / dunia pendidikan
sepertinya sudah hampir tertelan oleh jaman. Dikarenakan era globlalisasi yang
semakin menguat, menjadikan kalangan remaja ingin mengikuti “tren” yang sedang
“in” di dunia. Serta rasa tidak ingin “ketinggalan jaman” yang ternanam di
dalam jiwa muda inilah yang membuat bahasa Indonesia menjadi terkikis sedikit
demi sedikit.
Namun, walaupun demikian, tidak sedikit
juga para khalayak muda yang tetap mempertahankan bahasa Indonesia. Misalnya
dengan memberikan edukasi secara cuma-cuma kepada masyarakat yang belum
mengetahuinya, atau dengan mengadakan festival budaya Indonesia yang dapat
memberikan efek kepada pertahanan bahasa Indonesianya itu sendiri.
Sabtu, 27 September 2014
Tugas 2 Softskill Bahasa Indonesia
Keunikan dan kelemahan bahasa Indonesia dibanding dengan
bahasa lain
Sebenarnya Saya hanya akan
memberikan beberapa poin yang Saya dapat dari pemikiran sendiri maupun setelah
bertanya dengan banyak sumber, pembaca sekalian lah yang mungkin dapat
menyimpulkan yang mana keunikan ataupunya kelemahannya. Karena jujur saja Saya
merasa agak bingung, jadi mari kita lihat poin-poinnya.
Bahasa Indonesia itu adalah
bahasa yang paling sempurna dalam hal “pengejaannya”. Huruf “A” ya dibaca “A”
bukan “AE” seperti halnya bahasa Inggris. Huruf “E” ya dibaca “E” bukannya
malah menjadi “I”. Dan lain sebagainya.
Bahasa Indonesia itu bahasa
yang paling lengkap huruf alphabetnya. Karena dalama beberapa bahasa, seperti
contohnya bahasa Arab, tidak terdapat huruf “O” dan huruf “E”. Misalnya saja
untuk penulisan nama Saya, Amelia, dalam bahasa Indonesia tentu saja nama Saya
dapat ditulis secara lengkap dan benar tanpa mengubah keutuhan nama Saya. Namun
dalam bahasa Arab nama Saya menjadi “Amalia” "اَمَلِيَ", mengubah keutuhan nama Saya.
Bahasa Indonesia itu adalah
bahasa dimana tidak semua kosa katanya dapat diterjemahkan ke bahasa lain. Misalnya
saja, kata “lebay”, lebay artinya berlebihan. Bisa tidak diterjemahkan ke
bahasa lain? Bahasa Inggris misalnya, bahasa yang paling tidak asing karena
bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Apa bahasa Inggrisnya “lebay”? “Too
much”? Sulit bukan untuk menerjemahkannya? Ya, memang sulit. Tidak semua kosa
kata dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan. Apalagi bahasa daerah yang
kadang “dia yang bicara, dia yang tidak dapat menjelaskan artinya”. “Ngejogrok”
adalah salah satu contohnya, mungkin di daerah yang berbahasa Sunda
mengartikannya sebagai “jatuh”, atau bahasa tidak formalnya adalah “ngejomplang”.
Jadi pada dasarnya memang tidak mudah menerjemahkan semua kosa kata bahasa
Indonesia ke bahasa lain.
Ada beberapa rumor yang
mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang paling sulit untuk
dipelajari. Mari perhatikan.
·
Imbuhan dalam bahasa Indonesia itu terlalu banyak dan
rumit bagi mayoritas masyarakat yang tidak paham betul tentang imbuhan.
·
Bahasa Indonesia terlalu banyak memiliki pendapat, tidak
adanya “grammar” membuat orang berspekulasi dengan jalan pikirannya
masing-masing sehingga tidak adanya kesatuan bahasa yang tetap.
·
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang banyak “peranakannya”.
Dikarenakan oleh negara Indonesia yang memang memiliki keanekaragaman yang
sangat tinggi. Jadinya terciptalah berbagai macam dialek dari setiap daerah. Misalnya
yang dari daerah Jawa, dialek Jawa sangatlah “medog”, di daerah yang berbahasa
Sunda pun dialeknya menjadi halus cara bicaranya, dari daerah yang berbahasa
Batak pun dialeknya menjadi tegas dan lantang.
Itulah beberapa poin yang
dapat Saya sampaikan, silahkan pembaca sendiri yang menanggapi dari setiap poin
tersebut yang termasuk ke dalam keunikan ataupun kelemahan dari bahasa
Indonesia.
Selasa, 06 Mei 2014
IMK (Interaksi Manusia dengan Komputer) - LATIHAN ANALISA TUGAS (Tugas 4 Latihan bab 7)
Latihan
Bab 7 : Menganalisa Tugas
Latihan pada
bab ini, sama seperti babnya itu sendiri, yang mempunyai fokus pada
kehidupan sesungguhnya dibandingkan dengan contoh pada komputer. Hal
ini lebih besar karena menganalisa tugas dari sistem komputer yang
ada bergantung pada bagian sistem yang tersedia. Bagaimanapun, bentuk
dari latihan pelajar secara umum harus seperti:
Observasi
kegunaan dari … sistem komputer. Melakukan analisa tugas
(sebagian). Untuk apa memperluas pemikiranmu tentang cara orang
melakukan tugas-tugas adalah berdasarkan dari sistem dan untuk apa
memperluas segi aspek fundamental dari tugas? Apakah tampilan menu
dari sistem dan sebagainya mendukung sebagaimana tugas itu digunakan,
secara khusus, apakah serangkaian dari tugas mudah untuk dilakukan?
Menganjurkan improvisasi yang berpotensi, kedua tambahan berubah dan
merancang ulang radikal sistem.
Rincian dari
pertanyaan dapat menjalankan berbagai ketergantungan pada sistem dan
pelajar dapat diarahkan ke dalam sub-sistem khusus dimana kalian
dapat mengamati masalah.
Exercise
7.1
Berikut
ini adalah daftar objek yang dapat ditemukan di dapur.
Teko, cangkir, mangkuk sup, pirin, sendok, pisau meja,
pisau masak, garpu, panci bergagang, panci untuk menggoreng, ceret,
tempat makan, pemotong ikan, pembuka kaleng, baki pemanggang,
timbangan, mangkuk pengaduk, gelas, kendi, pembuka botol, centong,
tempat telur, tatakan
Buatlah taksonomi dengan menggunakan aturan THD (Total
Harmonic Distortion = Total Perubahan Harmonis) dari objek-objek
diatas. Apakah akan mentaati keunikan aturan TAKD (Task
Analysis for Knowledge Descriptions = Deskripsi Pengetahuan Analisa
Tugas)?
Objek
dapur XOR
–– persiapan
XOR
––
sebelum persiapan XOR
––
pembuka
pembuka
kaleng, pembuka kaleng
–– menimbang
timbangan, kendi penimbang
–– 'tepat' persiapan XOR
–– aktif
pembuka botol, pisau masak, spatula
–– pasif
mangkuk pengaduk, tatakan
–– memasak XOR
–– pasif
teko
–– aktif XOR
–– eksternal power
panci, tempat makan, baki pemanggang
–– internal power
ceret
–– penyajian XOR
–– penyajian
pemotong ikan, kendi penyaji, centong
–– memakan
–– aktif
sendok, garpu, pisau
–– pasif
–– makanan
tempat telur, mangkuk sup, piring
–– minuman
cangkir,
gelas
Gambar 7.x1 THD taksonomi dibuat oleh objek pertama
Jawaban
Sebagai penulis telah menghasilkan taksonomi parsial, kami
mewawancarai dua ahli domain (koki). Mereka diminta untuk menjelaskan
bagaimana mereka akan kelompok dan mengklasifikasikan barang-barang
dapur. mereka secara eksplisit mengatakan (dan mengingatkan) bahwa
mereka bisa memiliki beberapa klasifikasi dan menempatkan item yang
sama ke dalam beberapa kategori. itu penulis kemudian melemparkan
jawaban mereka ke dalam notasi TDH.
Salah satu mata pelajaran adalah seorang dokter dan digunakan untuk
taksonomi medis penyakit.
Meskipun menekankan longgarnya klasifikasi, dia bersikeras lengkap
Pohon taksonomi (Gambar 7.x1). Seperti yang Anda lihat semua
cabang-cabangnya adalah cabang XOR. Dalam menemukan bahwa 'kendi'
harus sesuai di dua tempat dalam taksonomi, ia membaginya menjadi
objek dapur OR
{__ alat untuk membuat teh
{ teko, cangkir, ceret, sendok
{__ alat untuk memakan makanan
{ manguk sup, piring, gelas
{__ alat pemotong makanan
{ sendok, pisau meja, garpu
{__ alat pemotong masakan
{ sendok, garpu, pemotong ikan, pembuka kaleng, pisau, talenan, centong
{__ alat untuk membuat makanan
{ panci, spatula, kompor, timbangan, mangkuk, talenan, kendi
{__ alat untuk menyajikan makanan
{ ceret, kendi, centong, pembuka botol, sendok
{ teko, cangkir, ceret, sendok
{__ alat untuk memakan makanan
{ manguk sup, piring, gelas
{__ alat pemotong makanan
{ sendok, pisau meja, garpu
{__ alat pemotong masakan
{ sendok, garpu, pemotong ikan, pembuka kaleng, pisau, talenan, centong
{__ alat untuk membuat makanan
{ panci, spatula, kompor, timbangan, mangkuk, talenan, kendi
{__ alat untuk menyajikan makanan
{ ceret, kendi, centong, pembuka botol, sendok
Gamber 7.x2 versi inisial dari THD taksonomi yang terbuat dari
subjek kedua
'Menyediakan kendi' dan 'mengukur kendi'. Ini menekankan perlunya
analis tugas bukan pakar domain untuk benar-benar menyusun taksonomi!
Seperti itu adalah pohon yang benar itu jelas tidak memenuhi aturan
keunikan , tetapi satu-satunya Cara itu bisa adalah untuk menciptakan
kategori baru palsu . Satu bisa di bawah ' pembukaan ' add kategori
untuk ' botol ' ( mengandung pembuka botol ) dan kaleng (terus
pembuka kaleng), tetapi ini tidak akan meningkatkan kejelasan. Jika
subjek pertama adalah ngotot untuk presisi subjek kedua, lebih
disukaikategori besar. Gambar 7.x2 menunjukkan klasifikasi awalnya.
Kami ingin menempatkan beberapa struktur tambahan pada ini dan
begitu, setelah beberapa diskusi, subjek setuju bahwa perbedaan dasar
nya adalah mereka fungsi ('membuat makanan' dll) dan antara sendok
garpu dan non-alat pemotong. Menggunakan ini untuk membentuk sebuah
cabang AND, kami memperoleh Gambar 7.x3. Taksonomi ini tidak mematuhi
aturan keunikan baik, misalnya, pemotong ikan dan sendok selalu
muncul bersama-sama. Dalam hal KRG mereka berdua :
object dapur / materi ( alat pemotong ) /
fungsi { memasak makanan , menyajikan makanan } /
Kemurnian TAKD mungkin menuntut kategori tambahan untuk memenuhi
aturan keunikan. Namun, penulis akan merekomendasikan bahwa siswa
hanya diajarkan untuk mengenali aturan dan menggunakannya sebagai
sebuah heuristic. Sangat menarik bahwa kedua pakar domain difokuskan
pada pandangan fungsional item, seperti yang penulis lakukan dalam
buku ini. Hal ini menunjukkan bahwa itu memang cara yang umum untuk
mengklasifikasi benda dapur dan dengan demikian akan menjadi kandidat
yang baik untuk klasifikasi dalam sebuah katalog atau sistem menu.
Subjek kedua juga mencatat bahwa breakdown aslinya terinspirasi,
tidak begitu banyak oleh fungsi per se, tetapi dengan
objek dapur AND
/
–– material XOR
/
–– pemotong
/
sendok, pisau, garpu, pemotong ikan, pembuka kaleng,
pembuka botol, centong
/
–– non-pemotong
/
teko, cangkir, ketel,
/ mangkuk
sup, piring, gelas, mangkuk telur,
/
panci, tempat makan, baki pemanggan, timbangan,
/
mangkuk pengaduk, kendi, talenan
/
–– fungsi OR
{
–– membuat teh
{
teko, cangkir, ketel, sendok
{
–– memasak makanan
{ sendok,
garpu, pemotong ikan,pembuka kaleng, pisau
{
pembuka botol, centong
{
panci, pembuka botol, baki pemanggang, timbangan
{
mangkuk pengaduk, kendi, talenan
{
–– menyajikan makanan
{
kendi, tempat makanan, pemotong ikan, pembuka botol, centong,
sendok
{
–– memakan makanan
mangkuk
sup, piring, gelas, tempat telur,
sendok,
garpu, pisau
Gambar
7.x3 versi menyaring dari THD taksonomi oleh subjek kedua
di
mana mereka disimpan di dapur - itu sendiri ditentukan oleh fungsi.
ini mungkin setara fisik sistem menu!
Latihan
7.2
Lengkapi pembuatan
teh secara manual pada Gambar 7.7 . Apakah Anda pikir itu akan
berguna? Pikirkan situasi di mana pengguna tersebut akan membantu dan
di mana pengguna yang lebih konseptual akan lebih baik .
Jawaban
Meskipun petunjuk
untuk membuat teh mungkin dianggap sebagai sedikit ekstrem , manual
tersebut berguna dalam beberapa situasi . Anda bisa melakukan latihan
ini, bersama-sama dengan analisis tugas awal, untuk domain yang
berbeda di mana lebih dari situasi berikut yang bersangkutan.
Situasi pertama di
mana manual prosedural berguna bagi pemula mutlak yang tidak tahu
latar belakang konseptual. Ini mungkin pertama kalinya pengguna atau
mungkin untuk kegiatan jarang dilakukan. Sebuah contoh yang baik dari
yang terakhir adalah pemasangan peralatan komputer, yang kebanyakan
pengguna melakukan hanya sekali setiap dua tahun. Demikian pula, buku
resep diletakkan dalam mode yang sangat prosedural, meskipun
sayangnya tidak selalu jelas :
Kocok putih telur
sampai berbusa , kemudian menempatkan mereka ke dalam ramekin.
Sementara mengocok putih telur, perlahan-lahan tambahkan anggur
putih.
Situasi kedua
adalah di mana ada semacam aspek penting keselamatan dan kesalahan,
namun dipikirkan dengan baik, bisa menjadi bencana. Seringkali dalam
situasi seperti ini, stres tambahan dapat mengaburkan penilaian dan
membuatnya jauh lebih aman untuk tetap latihan yang telah ditentukan.
Salah satu contoh, ini adalah prosedur darurat dalam kimia besar atau
instalasi nuklir - ketika timbul keadaan darurat operator diharapkan
untuk tetap erat dengan prosedur yang ditetapkan. Kecelakaan di
Chernobyl muncul sebagian karena operator merasa bahwa mereka tahu
cukup untuk mengesampingkan buku peraturan . Membaca manual dalam
keadaan seperti itu mungkin terlalu memakan waktu , tetapi HTA dapat
digunakan untuk melatih operator untuk merespon secara otomatis .
Penggunaan HTA untuk pelatihan militer sebagian besar di vena ini.
Ketiga, situasi
mungkin tidak keselamatan kritis, tetapi mungkin saat kritis. Banyak
analisis mungkin telah pergi ke menemukan cara yang paling efisien
untuk melakukan tugas dan cara yang kemudian diajarkan, dengan cara
menghafal, ke operator. Meskipun bentuk waktu dan pendekatan gerak
kurang mungkin berguna dalam pekerjaan informasi intensif daripada di
pabrik (jika ada!), ada pekerjaan, seperti teleponi, di mana masih
penting .
Akhirnya , pengguna
mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami mengapa
proses bekerja, tapi bisa mengikuti satu set instruksi. Hal ini
mungkin juga berhubungan dengan kompleksitas tugas atau keterampilan
operator. Jika seseorang mengajarkan kerajinan dapur untuk cacat
mental , maka hanya seperti sebuah deskripsi prosedur pembuatan teh
akan diperlukan.
Masalah dengan
prosedur manual tersebut adalah bahwa mereka memberikan operator
tidak ada perasaan nyata mengapa tugas-tugas yang dilakukan dalam
cara mereka. Apakah petunjuk tersebut lebih disukai oleh pengguna
awam sangat tergantung pada kepribadian pengguna. Beberapa orang
lebih memilih untuk memiliki satu set instruksi untuk mendapatkan
mereka memulai, sedangkan yang lain merasa sangat sulit untuk
menggunakan sesuatu tanpa semacam pemahaman konseptual.
Manual
prosedural benar-benar menjadi jalan buntu ketika set tugas dianggap
tidak lengkap. Ketika dihadapkan dengan tugas baru yang radikal
pengguna harus memahami cukup domain untuk melakukan itu ad hoc atau
memodifikasi prosedur yang ada. Salah satu penyebab sering situasi
yang sama sekali baru adalah kerusakan tak terduga peralatan. Sebagai
contoh, jika ketel rusak, orang bisa kemudian abstrak bahwa alasan
sebenarnya untuk merebus ketel untuk memanaskan air dan bahwa ini
bisa dilakukan dengan memanaskan semangkuk air dalam oven microwave.
Modifikasi seperti prosedur ini bahkan tidak disarankan oleh panduan
prosedural .
__ 0. membersikan
rumah –> rencana 0
__ 1. mengeluarkan
vakum pembersih 1 – 2 – 3 – 5
- menentukan alat dengan tepat ketika tempat sampah penuh –– 4
- membersihkan ruangan –> rencana 3 : lakukan 3.1 setiap hari3.1. bersihkan halaman 3.2 seminggu sekali3.2. bersihkan ruang tamu ketika ada orang 3.33.3. bersihkan kamar tidur
- mengosongkan tempat sampah
- singkirkan segalanya
Gambar 7.x4 diagram
HTA (Hierarchical Task Analysis = Hirarki Menganalisa Tugas)
Latihan
7.3
Gambar 7.1
menunjukan representasi tertulis dari deskripsi HTA vakum pembersih.
Berikan informasi yang sama dalam bentuk diagram.
Jawaban
Hal ini telah
diberikan di gambar 7.x4 secara tertulis. Faktanya, peninjauan
kembali dari versi 'rencana 3', tetapi pilihan rencananya tidak
memberikan perbedaan pada struktur diagram.
Latihan
7.4
(Konversikan ke
bawah) Gambar 7.6 menggunakan diagram HTA untuk menunjukkan tindakan
yang mengikutsertakan traktor; tunjukan informasi yang sama secara
tulisan.
Jawaban
0. siklus hidup
traktor
1. perawatan
2. pengolahan
2.1 menghubungkan
peralatan
2.1.1 menyisir
tanah
2.1.2 membajak
sawah
2.2 mengelilingi
sawah
2.3 mengolah
sawah
2.4 membuat
lumbung padi
2.5 menyingkirkan
Rencana 0: seperti
yang dibutuhkan –– 2
ketika traktor
rusak –– 1
Rencana 2: 2.1 –
2.2 – 2.3 – 2.4 – 2.5
Rencana 2.1: salah
satu dari 2.1.1 atau 2.1.2 tergantung pekerjaannya
Latihan
7.5
Amati sebuah kantor,
catat aksi yang dilakukan dan objek yang digunakan berdasarkan
perlengkapan yang ada. Lalu gunakan teknik analisis kerja yang beda
ke struktur yang kau temukan. (Catatan, ini seharusnya pekerjaan
kelompok.)
Jawaban
Titik awal yang
paling mudah bagi para siswa hanya untuk pergi berkeliling kantor
mencatat
bawah apa yang ada:
mesin tik, cairan
korektor, meja diary, pena, pensil, gunting, amplop, klip kertas,
kertas mengetik, post-it notes, telepon, buku telepon
(internal dan eksternal), lemari arsip yang berisi folder, jam,
kalender dinding.
Daftar ini kemudian
dapat digunakan untuk mulai membangun baik pengetahuan berbasis atau
deskripsi entitas - hubungan. Namun, kemudian juga akan membutuhkan
setidaknya daftar aktor. Di kantor universitas ini dapat mencakup
yang berikut:
Sekretaris, dosen,
mahasiswa (sarjana), penelitian mahasiswa, staf peneliti,
administrator.
Namun, peran yang
mereka ambil mungkin tidak sederhana. Sebagai contoh, kita mungkin
menemukan bahwa dosen datang ke kantor untuk menggunakan mesin tik.
Itu adalah tindakan dosen dalam peran pengetik.
Tak satu pun dari
penjelasan ini bisa lengkap, tidak dapat memulai HTA, tanpa daftar
kegiatan. Hal ini dapat diperoleh dengan dua cara utama. Pertama,
siswa hanya dapat membuat daftar terstruktur dari semua kegiatan yang
mereka lihat dan kemudian menambahkan struktur untuk itu. Atau,
mereka dapat mengikuti tugas-tugas tertentu mencatat apa yang
dilakukan dalam rangka apa. Dalam kasus kemudian, mereka harus
didorong untuk menuliskan daftar kegiatan secara berurutan murni -
mereka mengamati. Baru kemudian mereka akan membangun di atas ini
interpretasi hirarkis.
Ini jelas dapat
menyebabkan ketidaknyamanan parah jika semua anggota kelas adalah
untuk mewawancarai staf kantor. Namun, untuk mendapatkan pengalaman
pertama wawancara tangan, beberapa pakar domain dapat diundang ke
kelas untuk berbicara tentang pekerjaan mereka dan dipertanyakan
tentang hal itu. Atau, siswa dapat membuat catatan mereka sendiri
dari rekaman video yang wawancara preprepared.
Jika pertanyaan
semacam ini digunakan sebagai penilaian, maka kita akan menyarankan
bahwa tangan siswa tidak hanya analisis tugas selesai, tapi catatan
menengah dan representasi. Hal yang paling penting dalam menentukan
efektivitas analisis mereka adalah perawatan yang mereka melakukan
pengamatan asli dan kerja berikutnya.
Latihan
7.6
Pertimbangkan
aktivitas membuat panggilan telepon. Catat tindakan dalam sebuah
diagram HTA atau tekstual. Mulailah sederhana, dengan asumsi Anda
tahu nomor dial, tapi kemudian menambahkan situasi yang lebih rumit:
menemukan nomor di buku alamat, atau apa yang harus dilakukan ketika
nomor tersebut terlibat.
Jawaban
Seperti dengan
sebagian besar latihan ini, ini merupakan pertanyaan terbuka. Berikut
ini adalah versi sederhana dengan beberapa ekspansi, tapi satu dapat
melihat alternatif seperti telepon umum.
0. membuat
panggilan
1.
memilih penerima
2.
memanggil
3.
menunggu jawaban
4.
berbicara
5.
mengakhiri panggilan
Rencana
0: 1 – 2 – 3
ketika
dijawab—4
ketika
selesai—5
Kami
sekarang menambahkan daftar cari nomor tersebut. Bentuk ini
tergantung pada apakah kita menemukan nomor di buku alamat atau buku
telepon. Jika kedua gagal, mengatakan jika panggilan jarak jauh
kepada seseorang tidak dalam direktori lokal, operator telepon harus
dikonsultasikan. Jika siswa memiliki beberapa bentuk daftar telepon
online, mungkin dalam komputer Palmtop, mereka bisa termasuk analisis
prosedur pencarian. Latihan berikutnya, kamus lookup, sangat mirip
dengan mencari sebuah nomor dalam sebuah direktori, dan analisis
sehingga lebih lanjut dari cabang tersebut tidak disertakan di sini.
Perhatikan bahwa menghubungi operator telepon melibatkan membuat
panggilan telepon, tetapi langkah-langkah untuk ini tidak diulang
secara penuh!
0.
membuat panggilan
1.
temukan nomor
1.1.
mencari di buku alamat
1.2. mencari
di ponsel
1.3. minta
ke operator
1.3.1
mengangkat penerima
…
2. sedang
menelepon
2.1.
mengangkat telepon
2.2.
panggil nomor
2.3.
menunggu balasan
2.4.
berbicara
2.5.
menutup telepon
Rencana
0: jika nomor tidak diketahui—1
ketika
nomor ditemukan—2
Rencana
1: jika menelepon teman —1.1
jika
panggilan lokal —1.2
jika
1.1 atau 1.2 gagal—1.3
Rencana
2: 2.1 – 2.2 – 2.3
ketika
dijawab—2.4
ketika
selesai—2.5
Akhirnya,
kita menambahkan kasus ketika telepon bergerak. Cara termudah untuk
melakukan ini adalah hanya untuk mengubah Rencana 2.
Rencana
2: 2.1 – 2.2 – 2.3
jika
dijawab—2.4 kemudia ketika selesai 2.5
jika
terhubung—2.5
Namun,
melihat baris kedua mungkin menunjukkan bahwa kita memodifikasi 2.4
memiliki dua bagian:
0.
membuat panggilan
…
2.
sedang menelepon
…
2.4.
berhasil menelepon
2.5.1. berbicara
2.5.2.
tutup telepon
2.5. panggilan
gagal
2.5.1.
tutup telepon
Rencana
2: 2.1 – 2.2 – 2.3
jika
dijawab —2.4
jika
terhubung —2.5
Rencana
2.4: 2.4 lalu setelah selesai 2.5
Latihan
7
Tindakan
mencari seseorang dalam direktori buku alamat atau telepon itu
sendiri cukup rumit. Dapatkan beberapa teman untuk mencari kata-kata
dalam kamus. Amati erat metode mereka. Anda mungkin harus
mengembangkan notasi singkatan untuk melacak halaman yang mereka
kunjungi. Bandingkan strategi yang digunakan oleh orang yang berbeda.
Jika mereka berbeda, cobalah untuk abstrak keluar bagian umum dari
tugas dan bagian-bagian variabel. Mereka dengan latar belakang
komputasi yang cukup dapat mencoba untuk mengklasifikasikan metode
mereka dalam kaitannya dengan algoritma dikenal pencarian: pemotong
biner, pencarian linear, dll
Jawaban
Dalam
rangka untuk melihat berbagai strategi pencarian mungkin, penulis
meminta dua mata pelajaran untuk mencari kata-kata dalam kamus. Salah
satunya adalah melek huruf, tapi muda, anak dan lain lulusan Inggris
terpelajar.
Untuk
mendapatkan apapun catatan yang berguna, subyek harus diminta untuk
bekerja perlahan-lahan dan bahkan kemudian melacak pencarian sulit.
Kami mencatat nomor halaman mereka berhenti di, tapi sering pencarian
termasuk membolak-balik urutan halaman, di mana titik beberapa bentuk
notasi tertentu akan berguna. Sebagai alternatif untuk mencatat bawah
nomor halaman, mencatat kata-kata di bagian atas halaman bisa
digunakan.
Lulusan
Inggris juga diminta untuk berbicara keras melalui latihan. Kita
bahas dalam Bab 11 kemungkinan efek yang mungkin pada kinerja
pengguna, tetapi sangat sulit untuk melacak pembaca fokus pada
halaman sebaliknya. Catatan di bawah ini merapikan jauh dari tangan
coretan tertulis dari kami! Catatan dalam huruf miring ditambahkan
setelah. Sayangnya, dalam typesetting catatan, beberapa tata ruang
hilang. Mereka, bagaimanapun, mempertahankan memo dari pengamatan
asli. Penggunaan video tentu saja dapat memungkinkan seseorang untuk
memutar ulang tugas pada tingkat lebih lambat dan dengan demikian
meningkatkan detail dari pencatatan.
Dari
bukti ini, tentang yang terbaik gambaran umum kita bisa memiliki
adalah:
0. mencari
kata di dalam kamus
1. menemukan
halaman yang tepat
2. menemukan
kata dalam halaman
Rencana
0: 1 – 2
Kinerja
subtask 1 jauh lebih efisien untuk orang dewasa saat ia menggunakan
heuristik tofind yang mendekati posisi berdasarkan pengetahuan
alfabet . Anak itu tahu posisi relatif kata-kata dalam alfabet,
tetapi tidak cukup untuk bisa mengatakan 'p' hanya setelah tengah
sebagai orang dewasa lakukan. Perbedaan dalam subtask 2 kurang
ditandai, tetapi terutama karena terlalu cepat untuk memberikan
keterangan. Ada beberapa bukti bahwa orang dewasa menggunakan metode
yang lebih langsung daripada anak yang hanya (tapi cepat) scan entri
halaman dengan entri.
Jika
masing-masing siswa mengamati subyek lebih, atau karena mereka datang
bersama-sama untuk membuat catatan, mereka mungkin dapat abstrak yang
lebih spesifik, tapi masih umum strategi pencarian. Sebagai contoh,
mereka mungkin melihat sesuatu yang mirip dengan memotong biner.
Mereka tidak harus mencari strategi yang dipakai oleh semua orang,
melainkan mencari satu set kecil strategi, dan kemudian mencari cara
untuk menceritakan bagaimana orang memilih salah satu strategi atau
yang lain.
Sungguh,
dua pengamatan, seperti dijelaskan di atas, hanya cukup untuk studi
percontohan dalam rangka untuk mempertajam pemikiran. Melihat catatan
mungkin menyarankan shorthands, misalnya, panah untuk mewakili
berbagai jenis scanning. Hal ini juga mendorong orang untuk
mengajukan pertanyaan. Apa yang terjadi jika ketika mereka memindai
halaman pada langkah 2, subjek menemukan bahwa mereka masih berada di
halaman yang salah? Agaknya ini mengarah ke 'menemukan halaman yang
tepat' langkah baru. Namun, subtask ini, pada dasarnya koreksi baik,
akan sangat berbeda dari pencarian asli.
0.
mencari kata di kamus
1.
menemukan halaman yang tepat
2.
menemukan halaman yang salah
3.
mengatur halaman
Rencana
0: 1 – 2
jika
masih salah halaman 3 – 2
Namun,
tidak seperti HTA pertama, yang satu ini tidak didasarkan pada
observasi, tetapi pada imajinasi penulis. Mengingat harapan halus
tersebut, siswa harus kembali ke pengamatan untuk mengeksplorasi
lebih lanjut. Mungkin, mereka sengaja bisa memilih kata-kata dekat
dengan batas-batas halaman untuk membingungkan mata pelajaran . Atau,
mereka bisa meminta subyek 'apa yang akan Anda lakukan jika Anda akan
punya halaman yang salah?' Mereka. Anda harus menekankan kepada siswa
perbedaan antara eksperimen psikologis dalam pemecahan masalah dan
pengamatan analisis tugas. Untuk yang pertama, kita akan hanya
mencoba untuk memverifikasi dugaan kami / teori. Untuk yang terakhir,
kita mungkin punya ide, tapi pengamatan kami harus terbuka berakhir
karena kami ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, apakah
atau tidak setuju dengan teori-teori kami.
Meskipun
pertanyaan ini jelas berorientasi pada analisis prosedural, Satu juga
bisa melakukan beberapa bentuk analisis berbasis pengetahuan. Jelas
konsep-konsep seperti 'posisi dalam alfabet' dan 'kata pada bagian
atas halaman' penting. Memang, jika kita merancang sebuah kamus
elektronik konsep tersebut mungkin lebih berguna daripada meniru
kertas.
Memang,
salah satu bisa memperpanjang pertanyaan ini menjadi latihan desain -
bagaimana merancang kamus elektronik. Dengan asumsi bahwa kita tidak
tertarik pada lookup benar-benar otomatis, bagaimana kita akan
merancang interaksi? Sedangkan dalam sebuah buku, tindakan yang
normal seseorang adalah untuk menyerahkan satu halaman belakang atau
ke depan, dalam kamus lookup satu melompat ke tengah, ternyata di
beberapa halaman pada satu waktu dan film melalui halaman dengan
kecepatan tinggi. Hal ini dapat menekankan bahwa pertanyaan seperti
'bagaimana kita merancang sebuah buku elektronik?' Tidak bisa dijawab
sampai kita tahu untuk tujuan apa bahwa buku yang akan digunakan.
IMK (Interaksi Manusia dengan Komputer) - ANALISA TUGAS (Tugas 3 Slides bab 7)
Halaman 1
Analisis Tugas
Ringkasan
Apa itu analisis
tugas?
Metode analisis
tugas
- penguraian tugas
- pengetahuan berbasis analisis
- teknik entitas-hubungan
Sumber informasi
menggunakan analisis tugas
Halaman 2
Apa itu analisis
tugas
Metode analisis
pekerjaan orang-orang:
- apa yang orang lakukan
- dengan apa mereka bekerja
- apa yang harus mereka ketahui
Contoh:
Untuk membersihkan
rumah
- keluarkan penyedot debu
- menyusun alat
- bersihkan ruangan
- ketika kantong penyedot debu penuh, kosongkan
- singkirkan semua peralatan penyedot debu
Yang harus
diketahui:
penyedot debu,
alat-alatnya, kantong debu, lemari, ruangan, dll.
Halaman 3
Pendekatan analisis
tugas
- penguraian tugas, menjadi sub-tugas yang diminta
- pengetahuan teknik dasar, apa yang pemakai ketahui tentang tugasnya dan bagaimana mengorganisir
- entitas, hubungan analisis dasar antara objek dan aksi dan orang yang melakukannya
Metode umum:
- mengamat, perkataan dan aksi yang terstruktur
- mengatur, menggunakan diagram notasi
Halaman 4
Perbedaan antar
teknis
- analisa sistem: fokus, desain sistem
- analisa tugas: fokus, pengguna
- model kognitif: fokus, keadaan mental internal, bagian tugas yang 'terlatih'
- analisa tugas: fokus, rincian, tindakan eksternal, seluruh pekerjaan
Akan tetapi
- akan banyak tumpang tindihnya
- perbedaan telah menjadi pengecualian
Halaman 5
Penguraian tugas
Tujuan:
- menjelaskan tindakan yang dilakukan orang
- menstrukturkan mereka ke dalam hirarki sub-tugas
- menggambarkan urutan sub-tugas
Fokus kepada HTA
(Hierarchical Task Analysis = Analisa Tugas Hirarkis)
- teks dan diagram untuk menunjukan hirarki
- rencana untuk menggambarkan urutan
Halaman 6
Deskripsi HTA secara
tertulis
Deskripsi hirarki
- urutan untuk membersihkan rumah
- keluarkan penyedot debu
- perbaiki alat-alatnya
- bersihkan ruangan3.1 bersihkan ruang utama3.2 bersihkan ruang tamu3.3 bersihkan kamar tidur
- kosongkan kantong debu
- menyingkirkan penyedot debu dan alat-alatnya
dan rencana
Rencana 0: lakukan 1
– 2 – 3 – 5 pada urutannya
ketika kantong
debu penuh maka lakukan 4
Rencana 3: melakukan
semua 3.1, 3.2, or 3.3 pada urutan
tergantung pada
ruang mana yang mau dibersihkan
N.B. Hanya rencana
menunjukkan urutan
Halaman 7
Menghasilkan hirarki
- dapatkan daftar tugas
- kategorikan tugas menjadi tugas tingkat tinggi
- menguraikan tugas yang lebih rendah sampai lebih jauh
Menghentikan
aturan Bagaiman kita tahu kapan
untuk berhenti?
Apakah “mengosongkan kantong debu” cukup mudah?
Tujuan : hanya memperluas tugas yang relevan
Biaya kesalahan : berhenti ketika P _ C adalah kecil
Tindakan bermotor : level kebijaksanaa terendah
Halaman 8
Diagram HTA
- membuat secangkir the
- merebus air1.1 isi ketel1.2 taruh ketel di kompor1.3 tunggu ketel sampai mendidih1.4 matikan kompor
- panci yang kosong
- meanruh daun the ke dalam panci
- aduk di dalam air mendidih
- tunggu sekitar 4 – 5 menit
- aduk the
Rencana 0 : lakukan 1
secara bersamaan, jika panci penuh lakukan 2
lalu 3 – 4
setelah 4 – 5 menit lakukan 5
Rencana 1 : 1.1 – 1.2 – 1.3
ketika ketel mendidih 1.4
Halaman 9
Memperbaiki deskripsi
Memberikan inisial HTA secara tekstual atau diagram
Bagaimana cara memeriksa / memperbaikinya?
Beberapa penyelidikan:
tindakan berpasangan
misalnya, dimana 'hidupkan kompor'
diatur kembali
misalnya, membuat tugas 'membuat panci'
seimbang
misalnya, adalah 'aduk teh' lebih mudah daripada membuat panci
penyamaan
misalnya, membuat satu gelas atau dua . . . atau lebih
Halaman 10
- membuat secangkir teh
- didihkan air1.1 isi ketel1.2 taruh ketel di kompor1.3 nyalakan kompor1.4 tunggu ketel sampai mendidih1.5 matikan kompor
- kosongkan panci
- membuat panci3.1 hangatkan panci3.2 taruh daun the ke dalam panci3.3 aduk dalam air mendidih
- tunggu 4 – 5 menit
- aduk the5.1 tuang susu ke dalam gelas5.2 penuhi cangkir dengan teh5.3 tambahkan gula5.3.1 tanyakan ke tamu tentang gula5.3.2 tambahkan gula agar terasa
Rencana 0 : lakukan 1
lakukan hal yang sama, jika panci penuh 2
lalu 3 – 4
setelah 4 – 5 menit lakukan 5
Rencana 1 : 1.1 – 1.2 – 1.3 – 1.4
ketika ketel mendidih 1.5
Rencana 3 : 3.1 – 3.2 – 3.3
Rencana 5 : 5.1 → 5.2 → gelas kosong? (Jika Ya ke 5.1) → (Jika
Tidak) untuk setiap tamu 5.3
Rencana 5.3 : 5.3.1 – jika ingin 5.3.2
Halaman 11
Tipe rencana
urutan tetap
misalnya, 1.1 – 1.2 – 1.3
pilihan tugas
misalnya,
jika
panci penuh 2
menunggu kejadian
misalnya,
ketika
ketel mendidih 1.4
siklus
Rencana 5
pembagian-waktu (time-sharing)
misalnya, lakukan 1 pada saat yang bersamaan
bebas menentukan
misalnya, lakukan apa saja dari 3.1, 3.2 atau 3.3 dari order apapun
campuran
hampir semua rencana melibatkan beberapa hal di atas
Halaman
12
Pengetahuan Dasar Analisa
Fokus pada:
Objek –– terpakai di tugas
Aksi –– dilaksanakan
penampilan level taksononi secara abstrak
Contoh:
pengendalian
motor
mengendarai kemudi
roda,
indikator
mesin/kecepatan
secara
langsung starter, akelerator, rem kaki
perpindahan
roda gigi kopling, pengoper gigi
lampu
eksternal lampu
utama tambahan, lampu darurat
internal lampu
senja
wash/wipe
(pengelap kaca mobil)
pengelap pengelap
depan, pengelap belakang
pencuci
pencuci depan, pencuci belakang
pemanas kontrol
sushu, arah angin, kipas, pamanas layar belakang
parkir rem
tangan, kunci pintunya
radio
banyak!
Halaman
13
Notasi
THD
THD
– Task Description Hierarchy (Hirarki Deskripsi Tugas)
3
tipe dari cabang dalam taksonomi:
XOR
–– taksonomi normal
objek dalam
satu-satunya cabang
AND ––
obek harus di keduanya
menampilakan
banyak klasifikasi
OR ––
kasus paling lemah
bisa jadi satu,
banyak atau tidak ada
Contoh:
cuci/elap
AND
funcgsi
XOR
elap
pengelap
depan, pengelap belakang
cuci
pencuci
depan, pencuci belakang
posisi
XOR
depan
pengelap
depan, pengelap belakang
belakang
pengelap
belakang, pencuci belakang
Halaman
14
Contoh
THD yang lebih besar
alat
dapur AND
/____ bentuk
XOR
/ | ____ hidangan
/ | mangkuk
pengaduk, tempat makan, panci, mangkuk sup, gelas
/ | ____ datar
/ | piring,
talenan, penggorengan
/____ fungsi
OR
{ ____ persiapan
{ mangkuk
pengaduk, piring, talenan
{ ____ memasak
{ penggorengan,
tempat makan, panci
{
____ penyajian XOR
| ____ untuk
makanan
| piring,
mangkuk sup, tempat makan
| ____ untuk
minuma
gelas
N.B.
'/|{' digunakan untuk tipe cabang
Halaman
15
Selebihnya
dari TDH
peraturan
unik:
bisakah
diagram membedakan semua objek?
Misalnya,
piring adalah:
peralatan
dapur/bentuk(rata)/fungsi{menyiapkan.penyajian(untuk makanan)}/
tidak
ada hal lain yang cocok untuk mendeskripsikan ini
Aksi
mempunyai taksonomi juga:
pekerjaan
dapur OR
|
____ persiapan
|
menghancurkan, mengaduk
|
____ memasak
| menggoreng,
mendidihkan, memanggang
|
____ menyiapkan
mengaduk,
memakan, meminum
Halaman
16
Abstraksi
dan potongan
Setelah
mengenalkan secara detail 'potongan' taksonomi ke sudut pandang
hasil.
Itu
adalah, mengabaikan tingkat node yang lebih rendah.
Misalnya,
memotong ukuran di atas dan penyajian di bawah, piring menjadi:
alat
dapur/fungsi{persiapan.penyajian}/
Ini
adalah kondisi dalam
KRG
(Knowledge Representaion Grammar = Pengetahuan Penampilan Ulang
Tatabahasa)
Hal
ini bisa menjadi lebih kompleks:
'menghancurkan
di dalam mangkuk pengaduk' menjadi
pekerjaan
dapur(persiapan)
menggunakan
peralatan dapur/fungsi{persiapan}/
Halaman
17
Teknik
Dasar Hubungan-Entitas
Penekanan
pada objek, aksi dan hubungan mereka
Sama
halnya dengan analisa orientasi-objek, tetapi . . .
- termasuk entitas non-komputer
- menekankan daerah memahami, bukan implementasi (penerapan)
Contoh
yang berjalan:
'Sayur-mayur
Vera' – sebuah perusahaan berkebun
Pemilik/manajer:
Vera Bradshaw
Pekerja:
Sam Gummage dan Tony Peagreen
berbagai
alat termasuk sebuah tractor 'Fergie'
dua
lahan dan sebuah rumah kaca
komputer
baru mengontrol sistem irigasi
Halaman
18
Objek
Dimulai
dari daftar objek dan mengklasifikasin mereka:
Objek
berwujud:
hal
sederhana: sekop, pembajak sawah, rumah kaca
Pelaku:
pelaku
manusia: Vera, Sam,
Tony, para pelanggan
bagaimana
dengan pengontrol irigasi?
Gabungan
objek:
kumpulan:
tim – { Vera, Sam,
Tony }
kolom-kolom:
kemungkinan traktor <Fergie, pembajak sawah>
Pada
objek tambahkan perlengkapan:
Objek
Pompa3 sederhana ––
pompa irigasi
Perlengkapan:
status: on/off/salah
kapasitas: 100
liter/menit
N.B.
Kebutuhan tidak jadi terkomputerisasi secara lengkap
Halaman
19
Aksi
Daftar
aksi dan asosiasi masing-masing:
agen
–– yang melakukan aksi
pasien
–– yang merubah aksi
instrumen
–– yang dipakai untuk melakukan aksi
Contoh:
Sam
(agen)
menanam (aksi)
bawang perai (pasien)
Tony
menggali halaman dengan
sekop (instrumen)
Catatan:
yang
harus dipatuhi agen –– baca
tulisan di bawah ini
'lahan
telah ditraktor' –– oleh siapa?
Agensi
secara tidak langsung –– agen yang sesungguhnya?
'Vera
memprogram pengontrol untuk mengirigasi lahan'
pesan
–– jenis aksi spesial
'Vera
menyuruh
Sam untuk . . .'
peraturan
–– seorang agen beraksi dalam beberapa aturan
Vera
sebagai pekerja
atau sebagai manajer
Halaman
20
Contoh
1 – objek dan aksi
Objek
Sam pelaku manusia
Aksi:
S1: mengendarai
traktor
S2: menggali
wortel
Objek
Vera pelaku manusia
Aksi:
sebagai pekerja
V1: menanam
bibit sumsum
V2: program
pengontrol aplikasi
Aksi:
sebagai manajer
V3: menyuruh
Sam untuk menggali wortel
Objek
orang-orang gabungan
Terdiri
atas: {Sam, Tony}
Objek
rumah kaca sederhana
Perlengkapan:
kelembaban:
0 – 100%
Objek
pengontrol irigasi pelaku bukan manusia
Aksi:
IC1: nyalakan
Pompa1
IC2
: nyalakan Pompa2
IC3: nyalakan
Pompa3
Objek
sumsum sederhana
Aksi:
M1: berkecambah
M2: tumbuh
Halaman
21
Kejadian
Kejadian
adalah ketika sesuatu terjadi
- pelaksanaan aksi'Sam menggali wortel'
- kejadian spontan'bibit sumsum berkecambah''kelembaban menurun dibawah 25%'
- kejadian yang diwaktukan'pada tengah malam pengontrol . . . '
Halaman
22
Hubungan
objek
– objek
sosial ––
Sam adalah bawahannya Vera
leluasa ––
pompa 3 ada di dalam rumah kaca
aksi
– objek
agen
–– (terdaftar dengan
objek)
pasien
dan instrumen
aksi
dan kejadian
sementara
dan sebab
'Sam
menggali wortel karena
Vera menyuruhnya'
Hubungan
sementara
- juga menggunakan HTA atau notasi dialog.
- menunjukan serangkaian tugas (normal HTA)
- menunjukan siklus hidup objek
Halaman
23
Contoh
2 – kejadian dan hubungan
Kejadian
Kej1: kelembaban
menurun di bawah 25%
Kej2: tengah malam
Hubungan:
objek – objek
lokasi ( Pompa3.
Rumah kaca)
lokasi (Pompa1.
Tambalan Parker)
Hubungan:
aksi – objek
pasien (V3, Sam)
- Vera menyuruh Sam untuk menggali
pasien (S2, wortel)
- Sam menggali wortel
instrumen
(S2, sekop)
- . . . dengan sekop
Hubungan:
aksi – kejadian
sebelum
( V1, M1 )
–
sumsumnya harusa ditaburkan sebelum itu bisa berkecambah
pemicu
( Kej1, IC3 )
–
ketika kelembaban di bawah 25%, pengontrol akan mengaktifkan pompa 3
penyebab
( V2, IC1 )
- pengontrol menyalakan pompanya karena Vera telah pemrogramnya
Halaman
24
Sumber
Informasi
- DokumentasiN.B. Secara manual dapat dikatan apa yang diandaikan untuk terjaditapi, bagus untuk kata kunci dandorongan wawancara
- Pengamatanformal/informal, asisten / lahan
- Wawancarasang ahli : manajer atau pekerja? (tanya keduanya!)
Halaman
25
Analisa
awal
- Ekstrasi dari transkripurutan kata benda (objek) dan kata kerja (aksi)memperhatikan teknik bahasa dan konteks'hujan tertuang''aku menuangkan teh'
- Mengurutkan dan mengklasifikasimengelompokkan atau mengaransemen kata pada kartu kedudukan objek]aksi untuk tugas yang relevan, gunakan bagan komersial
Proses
yang berulang:
sumber
data ↔ analisa
Tapi
mahal, jadi gunakan saja sumber murah yang tersedia
Halaman
26
Menggunakan
Analisa Tugas 1
Manual
dan Dokumentasi
Prosedur
'bagaimana melakukan itu' secara manual
- dari deskripsi HTA
- berguna untuk orang yang sangat baru atau ketika daerahnya terlalu sulit
- asumsikan semua tugas diketahui
Konseptual
manual
- dari pengetahuan atau entitas / hubungan
- bagus untuk tugas yang terbuka akhir
Contoh:
pembuatan teh dari HTA
Untuk
membuat secangkir the Membuat panci the ketika air sudah mendidih
rebus
air lihat halaman 2 panaskan panci
kosongkan
panci tuangkan daun the ke panci
membuat
panci lihat halaman 3 tuang ke air mendidih
tunggu
4 – 5 menit
tuangkan
teh lihat halamn 4
halaman
1 halaman 3
Halaman
27
Kegunaan
Analisa Tugas 2
Keperluan
menangkap dan desain sistem
- angkat fokus dari sistem untk digunakan
- menganjurkan kandidat untuk automasi
- menemukan model konsep pengguna
Desain
penghubung secara detail
- menganjurkan menu tataruang taksonomi
- anjurkan daftar objek / aksi penghubung objek
- tuntun frekuensi tugas yang pilihannya agak lalai
- tuntun rangkaian tugas desain dialog yang ada
CATATAN.
Analisa
tugas itu tidak pernah
komplit
dasar
desain tugas kaku ===> infleksibel sistem
Langganan:
Postingan (Atom)