Minggu, 28 Desember 2014

Sepenggal Kalimatku Untukmu

Orang tua
Mereka adalah saranaku
Mereka adalah pelindungku

Orang tua
Sosok yang selalu melindungiku
Sosok yang selalu mengarahkanku

Orang tua
Tanpa mereka
Apa dayaku hidup sampai detik ini?

Ibuku
Wanita yang mulia
Wanita yang selalu memberiku banyak kasih sayang

Ibuku
Selalu memperhatikan tumbuh kembangku
Selalu menjagaku

Ibuku
Memberikan yang terbaik untukku
Memberikan seluruh hidupnya untukku

Ayahku
Lelaki yang tangguh
Lelaki yang menjadi tamengku

Ayahku
Selalu memperjuangkan segala daya dan upayanya demi anak-anaknya
Selalu mementingkan anak-anaknya daripada kepentingannya

Ayahku
Memberikanku dorongan yang membangun
Memberikan selalu yang terbaik bagi anak-anaknya

Betapa aku tidak bisa tidak mensyukuri
Kehadiran mereka di dalam kehidupanku

Semoga Allah terus selalu menjaga mereka
Di jalan yang lurus
Dan kekal dalam jannah-Nya
Aamiin


- AMNS -

Sepenggal Kisah

Ketika Aku ditanyakan tentang, "apa yang mengispirasimu?", mungkin aku hanya terdiam. Karena sebenarnya, banyak sekali hal di dunia ini yang sangat inspiratif.
Tapi Aku tidak akan mengambil contoh yang jauh, Aku hanya akan membahas tentang orang tuaku saja. Yang selalu berhasil membuatku menitikkan air mata. Yang selalu mendukung semua hal yang terbaik untukku.

Ibuku, adalah wanita yang sangat tangguh. Berbagai macam liku kehidupan pernah dicicipinya. Dari mengandungku, menghadirkanku ke dunia yang fana ini, menjagaku dari serangan yang tak diinginkan, mengayomiku tentang banyak hal yang berbau dengan kehidupan, mengajari banyak hal sehingga tidak sedikit hal yang bisa aku lakukan sampai saat ini.

Ibuku selalu memperjuangkan segalanya untuk kebaikan hidupku. Ia rela mengesampingkan semua keinginannya demi memenuhi kebutuhanku. Ia rela melakukan apapun demi yang terbaik untukku.

Ibu selalu memberikanku dorongan yang membuatku semangat. Ibu selalu menggantungkan harapan yang tinggi kepadaku, agar aku menjadi orang yang lebih baik lagi kelak aku semakin dewasa nanti.

Ayahku, adalah seorang pejuang keras yang selalu mengais rejeki demi keluarga kecilnya. Pemopong tulang punggu keluarga, pendukung semua demi kebaikan, terkadang sosok ayah adalah sebagai penengah diantara gemuruh.

Tak banyak yang dapat ku sampaikan tentang mereka.
Karena kasih sayang mereka tak mampu ku ucapkan dengan kata-kata yang berarti.
Mereka adalah kedua sayap kecilku yang selalu bersamaku.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Ragam Bahasa dalam Dunia Kesehatan

Bagan tentang Kesehatan


Ya, pada kesempatan kali ini Saya akan berusaha membuat sebuah artikel yang bertemakan tentang kesehatan. Dimana perkara kesehatan ini masih sangatlah kurang diperhatikan oleh masyarakat secara detil.



Mari kita mulai dengan membahas dari segi makanan terlebih dahulu. Makanan adalah hal yang tidak mungkin bisa lepas dari kita sebagai manusia.
Namun, ada hal yang sangat disayangkan dari makanan ini, sebenarnya bukan tentang makanannya, tetapi tentang kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan. Kebanyakan, masyarakat itu makan yang penting mengenyangkan dan enak.
Padahal, kualitas hidup seseorang itu tergantung dengan apa yang dikonsumsinya. Seharusnya masyarakat lebih peduli dengan kesehatan yang berasal dari makanan ini.
Karna sudah banyak sekali kasus dimana penyakit yang diderita oleh seseorang itu berasal dari apa yang dikonsumsinya, misalnya karna makanannya kurang sehat, sering jajan sembarangan yang tidak diketahui asal muasal makanan tersebut, kurang mengkomsumsi makanan yang bergizi dan sebagainya.



Nah, sekarang mari kita bahas sedikit tentang olahraga yang sebenarnya sangat mempengaruhi kesehatan tubuh.
Sering kali orang memiliki banyak alasan untuk tidak berolahraga, sibuk kerja, banyak tugas, ada segudang kegiatan, dan lainnya.
Sebenarnya, jika kita memang niat untuk menjaga kesehatan kita melalui olahraga pasti kita bisa melakukan olahraga. Olahraga 30 menit dalam sehari, cukup untuk membantu kita bugar seharian, 15 menit ketika pagi dan 15 menit lagi ketika sore atau malam hari.
Dengan melakukan hal itu saja secara rutin, kita sudah pasti bisa mengontrol tubuh kita agar tidak mudah sakit.
Push up, sit up, jogging, stretching (peregangan), yoga, angkat beban ringan, latihan, adalah macam-macam olahraga sederhana yang bisa kita lakukan secara rutin karena keefisiensiannya yang tinggi. Tidak makan tempat, tidak perlu banyak alat, tidak perlu pergi ke tempat-tempat olahraga, hanya diperlukan ketekunan dan niat.





Lanjut bahas tentang kesehatan dari segi tidur.
Ya, tidur memang sangat diperlukan oleh tubuh, karena tubuh pasti akan merasakan yang namanya lelah. Jadi, dengan tidur dapat mengurangi kapasitas lelah yang ada pada diri kita. Dan tidur pun membantu untuk mengurangi resiko sakit, karena lelah yang hinggap di tubuh kita bisa hilang.
Lelah yang berlebihan mampu meninggikan resiko tubuh kita untuk terserang berbagai macam penyakit, jadi tidurlah sesuai dengan porsi tubuh kita masing-masing.



Itulah artikel yang bisa Saya buat, semoga bahasannya dapat memberikan manfaat kepada yang membaca. Ingatlah :



Kesehatan adalah salah satu rejeki yang paling mewah dan nikmat yang bisa manusia dapatkan.


Rabu, 15 Oktober 2014

Tugas Softskill : Keragaman Bahasa Indonesia (part 2)

Keragaman Bahasa Indonesia



Keragaman Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya terkadang mengalami penyesuaian oleh masayakat penuturnya akibat kondisi dan situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.


Ragam bahasa dari segi keformalan

Menurut Martin Joos, Ragam bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu:
  1. Ragam beku (frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
  2. Ragam resmi (formal) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.
  3. Ragam usaha (konsultatif) adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.
  4. Ragam santai (casual) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
  5. Ragam akrab (intimate) adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.


Ragam Bahasa dari segi sarana

Ragam bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.
  • Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
  • Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat dan tanda baca.

Ragam bahasa lisan 
         Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan secara lisan melalui media suara, dan terikat oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan memabantu pemahaman. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai.
 
Contoh Ragam bahsa lisan antara lain meliputi :
·        Ragam bahasa cakapan
·        Ragam bahasa pidato
·        Ragam bahasa panggung


Ragam bahasa tulis
        Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang menggunakan tulisan dan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis kita dituntut untuk memiliki kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Contoh ragam bahasa tulis antara lain meliputi :
·        Ragam bahasa teknis
·        Ragam bahasa undang-undang
·        Ragam bahasa catatan
·        Ragam bahasa surat

Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa tulis:
  1. Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan.
  2. Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
  3. Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak menimbulkan tafsir ganda.

Terdapat dua perbedaan mencolok yang dapat diamati antara ragam bahasa tulis dan lisan, yaitu:
Dari segi suasana/peristiwa
Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Oleh karena itu perlu ada kejelasan tentang fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan hubungan antara setiap fungsi tersebut harus nyata dan jelas. Sedangkan dalam bahasa lisan pembicara langsung berhadapan dengan lawan bicaranya sehingga unsure gramatikal tersebut kadangkala dapat diabaikan.

Dari segi intonasi
Yang membedakannya adalah intonasi yaitu berkaitan dengan panjang pendek suara/tempo, tinggi rendah suara/nada, keras atau lembutnya tekanan yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca serta cara penulisan.


sumber :
http://kikyko.wordpress.com/2011/10/23/keragaman-bahasa-indonesia/
http://rikobudiharto.blogspot.com/2013/10/keragaman-bahasa-mengenal-keragaman.html

Tugas Softskill : Sejarah Bahasa Indonesia (part 1)

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.


Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.


Bahasa Indonesia

Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.

Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,

"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.


Penyempurnaan ejaan

Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:

Ejaan van Ophuijsen
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
  • Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
  • Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
  • Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
  • Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.


Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
  • Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
  • Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
  • Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
  • Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.


Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.

Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Jumat, 10 Oktober 2014

Tugas 1 Softskill Bahasa Indonesia

1.       Jelaskan peran dan fungsi bahasa
Peran Bahasa adalah untuk berkomunikasi satu sama lain, yang dapat berbentuk tulisan maupun verbal. Dengan adanya bahasa pun mahluk hidup dapat berhubungan dengan mudah, karena bahasa itu terbentuk dari pemahaman yang dapat diterima oleh banyak kalangan.
Bahasa juga merupakan salah satu alat untuk menunjukkan identitas diri, dimana dengan adanya bahasa kita dapat mengethaui identitas kita satu sama lain. Karena, kita hanya perlu mengekspresikan diri kita dengan kata-kata yang dapat dipahami oleh umum, maka kita secara tidak langsung sudah memberikan identitas diri kita dengan bahasa.

Fungsi Bahasa adalah sebagai berikut :
·         Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang paling terpenting dalam aspek kehidupan mahluk hidup dimana pun mahluk hidup itu berada. Karena dengan adanya komunikasi, mahluk hidup dengan mudah akan mendapatkan informasi.

·         Fungsi Integrasi dan Adaptasi
Fungsi bahasa yang satu ini adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang kita tempati ataupun yang baru kita jumpai. Jadi, dengan kemampuan kita menguasai bahasa kita pun mampu beradaptasi dengan mudah.

·         Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi bahasa sebagai kontrol sosial adalah untuk memberi batasan, kepada siapa kita berkomunikasi, bagaimana cara kita berkomunikasi dengan karakter yang berbeda-beda, dan masih banyak lagi contohnya yang menunjukkan bahwa kita tidak bisa sembarangan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.

·         Fungsi Ekspresi
Seperti yang sudah dibahas pada awal paragraf tadi, intinya dengan mengusai bahasa kita mampu untuk mengekspresikan diri kita dengan cara kita sendiri, dan yang dapat dipahami oleh umum.


2.      Fenomena bahasa Indonesia di kalangan remaja / pendidikan
Bahasa Indonesia di kalangan remaja / dunia pendidikan sepertinya sudah hampir tertelan oleh jaman. Dikarenakan era globlalisasi yang semakin menguat, menjadikan kalangan remaja ingin mengikuti “tren” yang sedang “in” di dunia. Serta rasa tidak ingin “ketinggalan jaman” yang ternanam di dalam jiwa muda inilah yang membuat bahasa Indonesia menjadi terkikis sedikit demi sedikit.

      Namun, walaupun demikian, tidak sedikit juga para khalayak muda yang tetap mempertahankan bahasa Indonesia. Misalnya dengan memberikan edukasi secara cuma-cuma kepada masyarakat yang belum mengetahuinya, atau dengan mengadakan festival budaya Indonesia yang dapat memberikan efek kepada pertahanan bahasa Indonesianya itu sendiri.

Sabtu, 27 September 2014

Tugas 2 Softskill Bahasa Indonesia

Keunikan dan kelemahan bahasa Indonesia dibanding dengan bahasa lain 
Sebenarnya Saya hanya akan memberikan beberapa poin yang Saya dapat dari pemikiran sendiri maupun setelah bertanya dengan banyak sumber, pembaca sekalian lah yang mungkin dapat menyimpulkan yang mana keunikan ataupunya kelemahannya. Karena jujur saja Saya merasa agak bingung, jadi mari kita lihat poin-poinnya.
Bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang paling sempurna dalam hal “pengejaannya”. Huruf “A” ya dibaca “A” bukan “AE” seperti halnya bahasa Inggris. Huruf “E” ya dibaca “E” bukannya malah menjadi “I”. Dan lain sebagainya.
Bahasa Indonesia itu bahasa yang paling lengkap huruf alphabetnya. Karena dalama beberapa bahasa, seperti contohnya bahasa Arab, tidak terdapat huruf “O” dan huruf “E”. Misalnya saja untuk penulisan nama Saya, Amelia, dalam bahasa Indonesia tentu saja nama Saya dapat ditulis secara lengkap dan benar tanpa mengubah keutuhan nama Saya. Namun dalam bahasa Arab nama Saya menjadi “Amalia” "اَمَلِيَ", mengubah keutuhan nama Saya.
Bahasa Indonesia itu adalah bahasa dimana tidak semua kosa katanya dapat diterjemahkan ke bahasa lain. Misalnya saja, kata “lebay”, lebay artinya berlebihan. Bisa tidak diterjemahkan ke bahasa lain? Bahasa Inggris misalnya, bahasa yang paling tidak asing karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Apa bahasa Inggrisnya “lebay”? “Too much”? Sulit bukan untuk menerjemahkannya? Ya, memang sulit. Tidak semua kosa kata dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan. Apalagi bahasa daerah yang kadang “dia yang bicara, dia yang tidak dapat menjelaskan artinya”. “Ngejogrok” adalah salah satu contohnya, mungkin di daerah yang berbahasa Sunda mengartikannya sebagai “jatuh”, atau bahasa tidak formalnya adalah “ngejomplang”. Jadi pada dasarnya memang tidak mudah menerjemahkan semua kosa kata bahasa Indonesia ke bahasa lain.
Ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang paling sulit untuk dipelajari. Mari perhatikan.
·         Imbuhan dalam bahasa Indonesia itu terlalu banyak dan rumit bagi mayoritas masyarakat yang tidak paham betul tentang imbuhan.
·         Bahasa Indonesia terlalu banyak memiliki pendapat, tidak adanya “grammar” membuat orang berspekulasi dengan jalan pikirannya masing-masing sehingga tidak adanya kesatuan bahasa yang tetap.
·         Bahasa Indonesia adalah bahasa yang banyak “peranakannya”. Dikarenakan oleh negara Indonesia yang memang memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi. Jadinya terciptalah berbagai macam dialek dari setiap daerah. Misalnya yang dari daerah Jawa, dialek Jawa sangatlah “medog”, di daerah yang berbahasa Sunda pun dialeknya menjadi halus cara bicaranya, dari daerah yang berbahasa Batak pun dialeknya menjadi tegas dan lantang.

Itulah beberapa poin yang dapat Saya sampaikan, silahkan pembaca sendiri yang menanggapi dari setiap poin tersebut yang termasuk ke dalam keunikan ataupun kelemahan dari bahasa Indonesia.

Selasa, 06 Mei 2014

IMK (Interaksi Manusia dengan Komputer) - LATIHAN ANALISA TUGAS (Tugas 4 Latihan bab 7)

Latihan Bab 7 : Menganalisa Tugas

Latihan pada bab ini, sama seperti babnya itu sendiri, yang mempunyai fokus pada kehidupan sesungguhnya dibandingkan dengan contoh pada komputer. Hal ini lebih besar karena menganalisa tugas dari sistem komputer yang ada bergantung pada bagian sistem yang tersedia. Bagaimanapun, bentuk dari latihan pelajar secara umum harus seperti:

Observasi kegunaan dari … sistem komputer. Melakukan analisa tugas (sebagian). Untuk apa memperluas pemikiranmu tentang cara orang melakukan tugas-tugas adalah berdasarkan dari sistem dan untuk apa memperluas segi aspek fundamental dari tugas? Apakah tampilan menu dari sistem dan sebagainya mendukung sebagaimana tugas itu digunakan, secara khusus, apakah serangkaian dari tugas mudah untuk dilakukan? Menganjurkan improvisasi yang berpotensi, kedua tambahan berubah dan merancang ulang radikal sistem.

Rincian dari pertanyaan dapat menjalankan berbagai ketergantungan pada sistem dan pelajar dapat diarahkan ke dalam sub-sistem khusus dimana kalian dapat mengamati masalah.


Exercise 7.1

Berikut ini adalah daftar objek yang dapat ditemukan di dapur.

Teko, cangkir, mangkuk sup, pirin, sendok, pisau meja, pisau masak, garpu, panci bergagang, panci untuk menggoreng, ceret, tempat makan, pemotong ikan, pembuka kaleng, baki pemanggang, timbangan, mangkuk pengaduk, gelas, kendi, pembuka botol, centong, tempat telur, tatakan

Buatlah taksonomi dengan menggunakan aturan THD (Total Harmonic Distortion = Total Perubahan Harmonis) dari objek-objek diatas. Apakah akan mentaati keunikan aturan TAKD (Task Analysis for Knowledge Descriptions = Deskripsi Pengetahuan Analisa Tugas)?

Objek dapur XOR
–– persiapan XOR
–– sebelum persiapan XOR
–– pembuka
pembuka kaleng, pembuka kaleng
–– menimbang
timbangan, kendi penimbang
–– 'tepat' persiapan XOR
–– aktif
pembuka botol, pisau masak, spatula
–– pasif
mangkuk pengaduk, tatakan
–– memasak XOR
–– pasif
teko
–– aktif XOR
–– eksternal power
panci, tempat makan, baki pemanggang
–– internal power
ceret
–– penyajian XOR
–– penyajian
pemotong ikan, kendi penyaji, centong
–– memakan
–– aktif
sendok, garpu, pisau
–– pasif
–– makanan
tempat telur, mangkuk sup, piring
–– minuman
cangkir, gelas

Gambar 7.x1 THD taksonomi dibuat oleh objek pertama

Jawaban

Sebagai penulis telah menghasilkan taksonomi parsial, kami mewawancarai dua ahli domain (koki). Mereka diminta untuk menjelaskan bagaimana mereka akan kelompok dan mengklasifikasikan barang-barang dapur. mereka secara eksplisit mengatakan (dan mengingatkan) bahwa mereka bisa memiliki beberapa klasifikasi dan menempatkan item yang sama ke dalam beberapa kategori. itu penulis kemudian melemparkan jawaban mereka ke dalam notasi TDH.
Salah satu mata pelajaran adalah seorang dokter dan digunakan untuk taksonomi medis penyakit.
Meskipun menekankan longgarnya klasifikasi, dia bersikeras lengkap Pohon taksonomi (Gambar 7.x1). Seperti yang Anda lihat semua cabang-cabangnya adalah cabang XOR. Dalam menemukan bahwa 'kendi' harus sesuai di dua tempat dalam taksonomi, ia membaginya menjadi


objek dapur OR
{__ alat untuk membuat teh
{ teko, cangkir, ceret, sendok
{__ alat untuk memakan makanan
{ manguk sup, piring, gelas
{__ alat pemotong makanan
{ sendok, pisau meja, garpu
{__ alat pemotong masakan
{ sendok, garpu, pemotong ikan, pembuka kaleng, pisau, talenan, centong
{__ alat untuk membuat makanan
{ panci, spatula, kompor, timbangan, mangkuk, talenan, kendi
{__ alat untuk menyajikan makanan
{ ceret, kendi, centong, pembuka botol, sendok

Gamber 7.x2 versi inisial dari THD taksonomi yang terbuat dari subjek kedua


'Menyediakan kendi' dan 'mengukur kendi'. Ini menekankan perlunya analis tugas bukan pakar domain untuk benar-benar menyusun taksonomi! Seperti itu adalah pohon yang benar itu jelas tidak memenuhi aturan keunikan , tetapi satu-satunya Cara itu bisa adalah untuk menciptakan kategori baru palsu . Satu bisa di bawah ' pembukaan ' add kategori untuk ' botol ' ( mengandung pembuka botol ) dan kaleng (terus pembuka kaleng), tetapi ini tidak akan meningkatkan kejelasan. Jika subjek pertama adalah ngotot untuk presisi subjek kedua, lebih disukaikategori besar. Gambar 7.x2 menunjukkan klasifikasi awalnya. Kami ingin menempatkan beberapa struktur tambahan pada ini dan begitu, setelah beberapa diskusi, subjek setuju bahwa perbedaan dasar nya adalah mereka fungsi ('membuat makanan' dll) dan antara sendok garpu dan non-alat pemotong. Menggunakan ini untuk membentuk sebuah cabang AND, kami memperoleh Gambar 7.x3. Taksonomi ini tidak mematuhi aturan keunikan baik, misalnya, pemotong ikan dan sendok selalu muncul bersama-sama. Dalam hal KRG mereka berdua :

object dapur / materi ( alat pemotong ) /
fungsi { memasak makanan , menyajikan makanan } /

Kemurnian TAKD mungkin menuntut kategori tambahan untuk memenuhi aturan keunikan. Namun, penulis akan merekomendasikan bahwa siswa hanya diajarkan untuk mengenali aturan dan menggunakannya sebagai sebuah heuristic. Sangat menarik bahwa kedua pakar domain difokuskan pada pandangan fungsional item, seperti yang penulis lakukan dalam buku ini. Hal ini menunjukkan bahwa itu memang cara yang umum untuk mengklasifikasi benda dapur dan dengan demikian akan menjadi kandidat yang baik untuk klasifikasi dalam sebuah katalog atau sistem menu. Subjek kedua juga mencatat bahwa breakdown aslinya terinspirasi, tidak begitu banyak oleh fungsi per se, tetapi dengan

objek dapur AND
/ –– material XOR
/ –– pemotong
/ sendok, pisau, garpu, pemotong ikan, pembuka kaleng, pembuka botol, centong
/ –– non-pemotong
/ teko, cangkir, ketel,
/ mangkuk sup, piring, gelas, mangkuk telur,
/ panci, tempat makan, baki pemanggan, timbangan,
/ mangkuk pengaduk, kendi, talenan
/ –– fungsi OR
{ –– membuat teh
{ teko, cangkir, ketel, sendok
{ –– memasak makanan
{ sendok, garpu, pemotong ikan,pembuka kaleng, pisau
{ pembuka botol, centong
{ panci, pembuka botol, baki pemanggang, timbangan
{ mangkuk pengaduk, kendi, talenan
{ –– menyajikan makanan
{ kendi, tempat makanan, pemotong ikan, pembuka botol, centong, sendok
{ –– memakan makanan
mangkuk sup, piring, gelas, tempat telur,
sendok, garpu, pisau

Gambar 7.x3 versi menyaring dari THD taksonomi oleh subjek kedua

di mana mereka disimpan di dapur - itu sendiri ditentukan oleh fungsi. ini mungkin setara fisik sistem menu!


Latihan 7.2

Lengkapi pembuatan teh secara manual pada Gambar 7.7 . Apakah Anda pikir itu akan berguna? Pikirkan situasi di mana pengguna tersebut akan membantu dan di mana pengguna yang lebih konseptual akan lebih baik .

Jawaban

Meskipun petunjuk untuk membuat teh mungkin dianggap sebagai sedikit ekstrem , manual tersebut berguna dalam beberapa situasi . Anda bisa melakukan latihan ini, bersama-sama dengan analisis tugas awal, untuk domain yang berbeda di mana lebih dari situasi berikut yang bersangkutan.
Situasi pertama di mana manual prosedural berguna bagi pemula mutlak yang tidak tahu latar belakang konseptual. Ini mungkin pertama kalinya pengguna atau mungkin untuk kegiatan jarang dilakukan. Sebuah contoh yang baik dari yang terakhir adalah pemasangan peralatan komputer, yang kebanyakan pengguna melakukan hanya sekali setiap dua tahun. Demikian pula, buku resep diletakkan dalam mode yang sangat prosedural, meskipun sayangnya tidak selalu jelas :

Kocok putih telur sampai berbusa , kemudian menempatkan mereka ke dalam ramekin. Sementara mengocok putih telur, perlahan-lahan tambahkan anggur putih.

Situasi kedua adalah di mana ada semacam aspek penting keselamatan dan kesalahan, namun dipikirkan dengan baik, bisa menjadi bencana. Seringkali dalam situasi seperti ini, stres tambahan dapat mengaburkan penilaian dan membuatnya jauh lebih aman untuk tetap latihan yang telah ditentukan. Salah satu contoh, ini adalah prosedur darurat dalam kimia besar atau instalasi nuklir - ketika timbul keadaan darurat operator diharapkan untuk tetap erat dengan prosedur yang ditetapkan. Kecelakaan di Chernobyl muncul sebagian karena operator merasa bahwa mereka tahu cukup untuk mengesampingkan buku peraturan . Membaca manual dalam keadaan seperti itu mungkin terlalu memakan waktu , tetapi HTA dapat digunakan untuk melatih operator untuk merespon secara otomatis . Penggunaan HTA untuk pelatihan militer sebagian besar di vena ini.
Ketiga, situasi mungkin tidak keselamatan kritis, tetapi mungkin saat kritis. Banyak analisis mungkin telah pergi ke menemukan cara yang paling efisien untuk melakukan tugas dan cara yang kemudian diajarkan, dengan cara menghafal, ke operator. Meskipun bentuk waktu dan pendekatan gerak kurang mungkin berguna dalam pekerjaan informasi intensif daripada di pabrik (jika ada!), ada pekerjaan, seperti teleponi, di mana masih penting .
Akhirnya , pengguna mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami mengapa proses bekerja, tapi bisa mengikuti satu set instruksi. Hal ini mungkin juga berhubungan dengan kompleksitas tugas atau keterampilan operator. Jika seseorang mengajarkan kerajinan dapur untuk cacat mental , maka hanya seperti sebuah deskripsi prosedur pembuatan teh akan diperlukan.
Masalah dengan prosedur manual tersebut adalah bahwa mereka memberikan operator tidak ada perasaan nyata mengapa tugas-tugas yang dilakukan dalam cara mereka. Apakah petunjuk tersebut lebih disukai oleh pengguna awam sangat tergantung pada kepribadian pengguna. Beberapa orang lebih memilih untuk memiliki satu set instruksi untuk mendapatkan mereka memulai, sedangkan yang lain merasa sangat sulit untuk menggunakan sesuatu tanpa semacam pemahaman konseptual.
Manual prosedural benar-benar menjadi jalan buntu ketika set tugas dianggap tidak lengkap. Ketika dihadapkan dengan tugas baru yang radikal pengguna harus memahami cukup domain untuk melakukan itu ad hoc atau memodifikasi prosedur yang ada. Salah satu penyebab sering situasi yang sama sekali baru adalah kerusakan tak terduga peralatan. Sebagai contoh, jika ketel rusak, orang bisa kemudian abstrak bahwa alasan sebenarnya untuk merebus ketel untuk memanaskan air dan bahwa ini bisa dilakukan dengan memanaskan semangkuk air dalam oven microwave. Modifikasi seperti prosedur ini bahkan tidak disarankan oleh panduan prosedural .


__ 0. membersikan rumah –> rencana 0

__ 1. mengeluarkan vakum pembersih 1 – 2 – 3 – 5
    1. menentukan alat dengan tepat ketika tempat sampah penuh –– 4
    2. membersihkan ruangan –> rencana 3 : lakukan 3.1 setiap hari
      3.1. bersihkan halaman 3.2 seminggu sekali
      3.2. bersihkan ruang tamu ketika ada orang 3.3
      3.3. bersihkan kamar tidur
    3. mengosongkan tempat sampah
    4. singkirkan segalanya


Gambar 7.x4 diagram HTA (Hierarchical Task Analysis = Hirarki Menganalisa Tugas)



Latihan 7.3


Gambar 7.1 menunjukan representasi tertulis dari deskripsi HTA vakum pembersih. Berikan informasi yang sama dalam bentuk diagram.

Jawaban

Hal ini telah diberikan di gambar 7.x4 secara tertulis. Faktanya, peninjauan kembali dari versi 'rencana 3', tetapi pilihan rencananya tidak memberikan perbedaan pada struktur diagram.


Latihan 7.4

(Konversikan ke bawah) Gambar 7.6 menggunakan diagram HTA untuk menunjukkan tindakan yang mengikutsertakan traktor; tunjukan informasi yang sama secara tulisan.

Jawaban

0. siklus hidup traktor
1. perawatan
2. pengolahan
2.1 menghubungkan peralatan
2.1.1 menyisir tanah
2.1.2 membajak sawah
2.2 mengelilingi sawah
2.3 mengolah sawah
2.4 membuat lumbung padi
2.5 menyingkirkan

Rencana 0: seperti yang dibutuhkan –– 2
ketika traktor rusak –– 1

Rencana 2: 2.1 – 2.2 – 2.3 – 2.4 – 2.5

Rencana 2.1: salah satu dari 2.1.1 atau 2.1.2 tergantung pekerjaannya


Latihan 7.5

Amati sebuah kantor, catat aksi yang dilakukan dan objek yang digunakan berdasarkan perlengkapan yang ada. Lalu gunakan teknik analisis kerja yang beda ke struktur yang kau temukan. (Catatan, ini seharusnya pekerjaan kelompok.)

Jawaban

Titik awal yang paling mudah bagi para siswa hanya untuk pergi berkeliling kantor mencatat
bawah apa yang ada:
mesin tik, cairan korektor, meja diary, pena, pensil, gunting, amplop, klip kertas, kertas mengetik, post-it notes, telepon, buku telepon (internal dan eksternal), lemari arsip yang berisi folder, jam, kalender dinding.
Daftar ini kemudian dapat digunakan untuk mulai membangun baik pengetahuan berbasis atau deskripsi entitas - hubungan. Namun, kemudian juga akan membutuhkan setidaknya daftar aktor. Di kantor universitas ini dapat mencakup yang berikut:
Sekretaris, dosen, mahasiswa (sarjana), penelitian mahasiswa, staf peneliti, administrator.
Namun, peran yang mereka ambil mungkin tidak sederhana. Sebagai contoh, kita mungkin menemukan bahwa dosen datang ke kantor untuk menggunakan mesin tik. Itu adalah tindakan dosen dalam peran pengetik.
Tak satu pun dari penjelasan ini bisa lengkap, tidak dapat memulai HTA, tanpa daftar kegiatan. Hal ini dapat diperoleh dengan dua cara utama. Pertama, siswa hanya dapat membuat daftar terstruktur dari semua kegiatan yang mereka lihat dan kemudian menambahkan struktur untuk itu. Atau, mereka dapat mengikuti tugas-tugas tertentu mencatat apa yang dilakukan dalam rangka apa. Dalam kasus kemudian, mereka harus didorong untuk menuliskan daftar kegiatan secara berurutan murni - mereka mengamati. Baru kemudian mereka akan membangun di atas ini interpretasi hirarkis.
Ini jelas dapat menyebabkan ketidaknyamanan parah jika semua anggota kelas adalah untuk mewawancarai staf kantor. Namun, untuk mendapatkan pengalaman pertama wawancara tangan, beberapa pakar domain dapat diundang ke kelas untuk berbicara tentang pekerjaan mereka dan dipertanyakan tentang hal itu. Atau, siswa dapat membuat catatan mereka sendiri dari rekaman video yang wawancara preprepared.
Jika pertanyaan semacam ini digunakan sebagai penilaian, maka kita akan menyarankan bahwa tangan siswa tidak hanya analisis tugas selesai, tapi catatan menengah dan representasi. Hal yang paling penting dalam menentukan efektivitas analisis mereka adalah perawatan yang mereka melakukan pengamatan asli dan kerja berikutnya.


Latihan 7.6

Pertimbangkan aktivitas membuat panggilan telepon. Catat tindakan dalam sebuah diagram HTA atau tekstual. Mulailah sederhana, dengan asumsi Anda tahu nomor dial, tapi kemudian menambahkan situasi yang lebih rumit: menemukan nomor di buku alamat, atau apa yang harus dilakukan ketika nomor tersebut terlibat.

Jawaban

Seperti dengan sebagian besar latihan ini, ini merupakan pertanyaan terbuka. Berikut ini adalah versi sederhana dengan beberapa ekspansi, tapi satu dapat melihat alternatif seperti telepon umum.

0. membuat panggilan
1. memilih penerima
2. memanggil
3. menunggu jawaban
4. berbicara
5. mengakhiri panggilan

Rencana 0: 1 – 2 – 3
ketika dijawab—4
ketika selesai—5

Kami sekarang menambahkan daftar cari nomor tersebut. Bentuk ini tergantung pada apakah kita menemukan nomor di buku alamat atau buku telepon. Jika kedua gagal, mengatakan jika panggilan jarak jauh kepada seseorang tidak dalam direktori lokal, operator telepon harus dikonsultasikan. Jika siswa memiliki beberapa bentuk daftar telepon online, mungkin dalam komputer Palmtop, mereka bisa termasuk analisis prosedur pencarian. Latihan berikutnya, kamus lookup, sangat mirip dengan mencari sebuah nomor dalam sebuah direktori, dan analisis sehingga lebih lanjut dari cabang tersebut tidak disertakan di sini. Perhatikan bahwa menghubungi operator telepon melibatkan membuat panggilan telepon, tetapi langkah-langkah untuk ini tidak diulang secara penuh!

0. membuat panggilan
1. temukan nomor
1.1. mencari di buku alamat
1.2. mencari di ponsel
1.3. minta ke operator
1.3.1 mengangkat penerima
2. sedang menelepon
2.1. mengangkat telepon
2.2. panggil nomor
2.3. menunggu balasan
2.4. berbicara
2.5. menutup telepon

Rencana 0: jika nomor tidak diketahui—1
ketika nomor ditemukan—2
Rencana 1: jika menelepon teman —1.1
jika panggilan lokal —1.2
jika 1.1 atau 1.2 gagal—1.3

Rencana 2: 2.1 – 2.2 – 2.3
ketika dijawab—2.4
ketika selesai—2.5

Akhirnya, kita menambahkan kasus ketika telepon bergerak. Cara termudah untuk melakukan ini adalah hanya untuk mengubah Rencana 2.

Rencana 2: 2.1 – 2.2 – 2.3
jika dijawab—2.4 kemudia ketika selesai 2.5
jika terhubung—2.5

Namun, melihat baris kedua mungkin menunjukkan bahwa kita memodifikasi 2.4 memiliki dua bagian:

0. membuat panggilan
2. sedang menelepon
2.4. berhasil menelepon
2.5.1. berbicara
2.5.2. tutup telepon
2.5. panggilan gagal
2.5.1. tutup telepon

Rencana 2: 2.1 – 2.2 – 2.3
jika dijawab —2.4
jika terhubung —2.5

Rencana 2.4: 2.4 lalu setelah selesai 2.5


Latihan 7

Tindakan mencari seseorang dalam direktori buku alamat atau telepon itu sendiri cukup rumit. Dapatkan beberapa teman untuk mencari kata-kata dalam kamus. Amati erat metode mereka. Anda mungkin harus mengembangkan notasi singkatan untuk melacak halaman yang mereka kunjungi. Bandingkan strategi yang digunakan oleh orang yang berbeda. Jika mereka berbeda, cobalah untuk abstrak keluar bagian umum dari tugas dan bagian-bagian variabel. Mereka dengan latar belakang komputasi yang cukup dapat mencoba untuk mengklasifikasikan metode mereka dalam kaitannya dengan algoritma dikenal pencarian: pemotong biner, pencarian linear, dll

Jawaban

Dalam rangka untuk melihat berbagai strategi pencarian mungkin, penulis meminta dua mata pelajaran untuk mencari kata-kata dalam kamus. Salah satunya adalah melek huruf, tapi muda, anak dan lain lulusan Inggris terpelajar.
Untuk mendapatkan apapun catatan yang berguna, subyek harus diminta untuk bekerja perlahan-lahan dan bahkan kemudian melacak pencarian sulit. Kami mencatat nomor halaman mereka berhenti di, tapi sering pencarian termasuk membolak-balik urutan halaman, di mana titik beberapa bentuk notasi tertentu akan berguna. Sebagai alternatif untuk mencatat bawah nomor halaman, mencatat kata-kata di bagian atas halaman bisa digunakan.

Lulusan Inggris juga diminta untuk berbicara keras melalui latihan. Kita bahas dalam Bab 11 kemungkinan efek yang mungkin pada kinerja pengguna, tetapi sangat sulit untuk melacak pembaca fokus pada halaman sebaliknya. Catatan di bawah ini merapikan jauh dari tangan coretan tertulis dari kami! Catatan dalam huruf miring ditambahkan setelah. Sayangnya, dalam typesetting catatan, beberapa tata ruang hilang. Mereka, bagaimanapun, mempertahankan memo dari pengamatan asli. Penggunaan video tentu saja dapat memungkinkan seseorang untuk memutar ulang tugas pada tingkat lebih lambat dan dengan demikian meningkatkan detail dari pencatatan.

Dari bukti ini, tentang yang terbaik gambaran umum kita bisa memiliki adalah:

0. mencari kata di dalam kamus
1. menemukan halaman yang tepat
2. menemukan kata dalam halaman

Rencana 0: 1 – 2

Kinerja subtask 1 jauh lebih efisien untuk orang dewasa saat ia menggunakan heuristik tofind yang mendekati posisi berdasarkan pengetahuan alfabet . Anak itu tahu posisi relatif kata-kata dalam alfabet, tetapi tidak cukup untuk bisa mengatakan 'p' hanya setelah tengah sebagai orang dewasa lakukan. Perbedaan dalam subtask 2 kurang ditandai, tetapi terutama karena terlalu cepat untuk memberikan keterangan. Ada beberapa bukti bahwa orang dewasa menggunakan metode yang lebih langsung daripada anak yang hanya (tapi cepat) scan entri halaman dengan entri.
Jika masing-masing siswa mengamati subyek lebih, atau karena mereka datang bersama-sama untuk membuat catatan, mereka mungkin dapat abstrak yang lebih spesifik, tapi masih umum strategi pencarian. Sebagai contoh, mereka mungkin melihat sesuatu yang mirip dengan memotong biner. Mereka tidak harus mencari strategi yang dipakai oleh semua orang, melainkan mencari satu set kecil strategi, dan kemudian mencari cara untuk menceritakan bagaimana orang memilih salah satu strategi atau yang lain.
Sungguh, dua pengamatan, seperti dijelaskan di atas, hanya cukup untuk studi percontohan dalam rangka untuk mempertajam pemikiran. Melihat catatan mungkin menyarankan shorthands, misalnya, panah untuk mewakili berbagai jenis scanning. Hal ini juga mendorong orang untuk mengajukan pertanyaan. Apa yang terjadi jika ketika mereka memindai halaman pada langkah 2, subjek menemukan bahwa mereka masih berada di halaman yang salah? Agaknya ini mengarah ke 'menemukan halaman yang tepat' langkah baru. Namun, subtask ini, pada dasarnya koreksi baik, akan sangat berbeda dari pencarian asli.

0. mencari kata di kamus
1. menemukan halaman yang tepat
2. menemukan halaman yang salah
3. mengatur halaman

Rencana 0: 1 – 2
jika masih salah halaman 3 – 2

Namun, tidak seperti HTA pertama, yang satu ini tidak didasarkan pada observasi, tetapi pada imajinasi penulis. Mengingat harapan halus tersebut, siswa harus kembali ke pengamatan untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Mungkin, mereka sengaja bisa memilih kata-kata dekat dengan batas-batas halaman untuk membingungkan mata pelajaran . Atau, mereka bisa meminta subyek 'apa yang akan Anda lakukan jika Anda akan punya halaman yang salah?' Mereka. Anda harus menekankan kepada siswa perbedaan antara eksperimen psikologis dalam pemecahan masalah dan pengamatan analisis tugas. Untuk yang pertama, kita akan hanya mencoba untuk memverifikasi dugaan kami / teori. Untuk yang terakhir, kita mungkin punya ide, tapi pengamatan kami harus terbuka berakhir karena kami ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, apakah atau tidak setuju dengan teori-teori kami.
Meskipun pertanyaan ini jelas berorientasi pada analisis prosedural, Satu juga bisa melakukan beberapa bentuk analisis berbasis pengetahuan. Jelas konsep-konsep seperti 'posisi dalam alfabet' dan 'kata pada bagian atas halaman' penting. Memang, jika kita merancang sebuah kamus elektronik konsep tersebut mungkin lebih berguna daripada meniru kertas.

Memang, salah satu bisa memperpanjang pertanyaan ini menjadi latihan desain - bagaimana merancang kamus elektronik. Dengan asumsi bahwa kita tidak tertarik pada lookup benar-benar otomatis, bagaimana kita akan merancang interaksi? Sedangkan dalam sebuah buku, tindakan yang normal seseorang adalah untuk menyerahkan satu halaman belakang atau ke depan, dalam kamus lookup satu melompat ke tengah, ternyata di beberapa halaman pada satu waktu dan film melalui halaman dengan kecepatan tinggi. Hal ini dapat menekankan bahwa pertanyaan seperti 'bagaimana kita merancang sebuah buku elektronik?' Tidak bisa dijawab sampai kita tahu untuk tujuan apa bahwa buku yang akan digunakan.

IMK (Interaksi Manusia dengan Komputer) - ANALISA TUGAS (Tugas 3 Slides bab 7)

Halaman 1

Analisis Tugas

Ringkasan

Apa itu analisis tugas?

Metode analisis tugas
  1. penguraian tugas
  2. pengetahuan berbasis analisis
  3. teknik entitas-hubungan

Sumber informasi menggunakan analisis tugas


Halaman 2

Apa itu analisis tugas

Metode analisis pekerjaan orang-orang:
  1. apa yang orang lakukan
  2. dengan apa mereka bekerja
  3. apa yang harus mereka ketahui

Contoh:
Untuk membersihkan rumah
  1. keluarkan penyedot debu
  2. menyusun alat
  3. bersihkan ruangan
  4. ketika kantong penyedot debu penuh, kosongkan
  5. singkirkan semua peralatan penyedot debu

Yang harus diketahui:
penyedot debu, alat-alatnya, kantong debu, lemari, ruangan, dll.


Halaman 3

Pendekatan analisis tugas

  1. penguraian tugas, menjadi sub-tugas yang diminta
  2. pengetahuan teknik dasar, apa yang pemakai ketahui tentang tugasnya dan bagaimana mengorganisir
  3. entitas, hubungan analisis dasar antara objek dan aksi dan orang yang melakukannya

Metode umum:

  1. mengamat, perkataan dan aksi yang terstruktur
  2. mengatur, menggunakan diagram notasi


Halaman 4

Perbedaan antar teknis
  1. analisa sistem: fokus, desain sistem
  2. analisa tugas: fokus, pengguna
  3. model kognitif: fokus, keadaan mental internal, bagian tugas yang 'terlatih'
  4. analisa tugas: fokus, rincian, tindakan eksternal, seluruh pekerjaan

Akan tetapi
  1. akan banyak tumpang tindihnya
  2. perbedaan telah menjadi pengecualian


Halaman 5

Penguraian tugas

Tujuan:
  1. menjelaskan tindakan yang dilakukan orang
  2. menstrukturkan mereka ke dalam hirarki sub-tugas
  3. menggambarkan urutan sub-tugas

Fokus kepada HTA (Hierarchical Task Analysis = Analisa Tugas Hirarkis)
  1. teks dan diagram untuk menunjukan hirarki
  2. rencana untuk menggambarkan urutan


Halaman 6

Deskripsi HTA secara tertulis

Deskripsi hirarki
  1. urutan untuk membersihkan rumah
  2. keluarkan penyedot debu
  3. perbaiki alat-alatnya
  4. bersihkan ruangan
    3.1 bersihkan ruang utama
    3.2 bersihkan ruang tamu
    3.3 bersihkan kamar tidur
  5. kosongkan kantong debu
  6. menyingkirkan penyedot debu dan alat-alatnya

dan rencana
Rencana 0: lakukan 1 – 2 – 3 – 5 pada urutannya
ketika kantong debu penuh maka lakukan 4

Rencana 3: melakukan semua 3.1, 3.2, or 3.3 pada urutan
tergantung pada ruang mana yang mau dibersihkan

N.B. Hanya rencana menunjukkan urutan


Halaman 7

Menghasilkan hirarki
  1. dapatkan daftar tugas
  2. kategorikan tugas menjadi tugas tingkat tinggi
  3. menguraikan tugas yang lebih rendah sampai lebih jauh

Menghentikan aturan Bagaiman kita tahu kapan untuk berhenti?
Apakah “mengosongkan kantong debu” cukup mudah?

Tujuan : hanya memperluas tugas yang relevan
Biaya kesalahan : berhenti ketika P _ C adalah kecil
Tindakan bermotor : level kebijaksanaa terendah


Halaman 8

Diagram HTA

  1. membuat secangkir the
  2. merebus air
    1.1 isi ketel
    1.2 taruh ketel di kompor
    1.3 tunggu ketel sampai mendidih
    1.4 matikan kompor
  3. panci yang kosong
  4. meanruh daun the ke dalam panci
  5. aduk di dalam air mendidih
  6. tunggu sekitar 4 – 5 menit
  7. aduk the

Rencana 0 : lakukan 1
secara bersamaan, jika panci penuh lakukan 2
lalu 3 – 4
setelah 4 – 5 menit lakukan 5

Rencana 1 : 1.1 – 1.2 – 1.3
ketika ketel mendidih 1.4


Halaman 9

Memperbaiki deskripsi
Memberikan inisial HTA secara tekstual atau diagram
Bagaimana cara memeriksa / memperbaikinya?
Beberapa penyelidikan:
tindakan berpasangan
misalnya, dimana 'hidupkan kompor'
diatur kembali
misalnya, membuat tugas 'membuat panci'
seimbang
misalnya, adalah 'aduk teh' lebih mudah daripada membuat panci
penyamaan
misalnya, membuat satu gelas atau dua . . . atau lebih


Halaman 10

  1. membuat secangkir teh
  2. didihkan air
    1.1 isi ketel
    1.2 taruh ketel di kompor
    1.3 nyalakan kompor
    1.4 tunggu ketel sampai mendidih
    1.5 matikan kompor
  3. kosongkan panci
  4. membuat panci
    3.1 hangatkan panci
    3.2 taruh daun the ke dalam panci
    3.3 aduk dalam air mendidih
  5. tunggu 4 – 5 menit
  6. aduk the
    5.1 tuang susu ke dalam gelas
    5.2 penuhi cangkir dengan teh
    5.3 tambahkan gula
      5.3.1 tanyakan ke tamu tentang gula
      5.3.2 tambahkan gula agar terasa

Rencana 0 : lakukan 1
lakukan hal yang sama, jika panci penuh 2
lalu 3 – 4
setelah 4 – 5 menit lakukan 5

Rencana 1 : 1.1 – 1.2 – 1.3 – 1.4
ketika ketel mendidih 1.5

Rencana 3 : 3.1 – 3.2 – 3.3
Rencana 5 : 5.1 → 5.2 → gelas kosong? (Jika Ya ke 5.1) → (Jika Tidak) untuk setiap tamu 5.3
Rencana 5.3 : 5.3.1 – jika ingin 5.3.2


Halaman 11

Tipe rencana
urutan tetap
misalnya, 1.1 – 1.2 – 1.3
pilihan tugas
misalnya, jika panci penuh 2
menunggu kejadian
misalnya, ketika ketel mendidih 1.4
siklus
Rencana 5
pembagian-waktu (time-sharing)
misalnya, lakukan 1 pada saat yang bersamaan
bebas menentukan
misalnya, lakukan apa saja dari 3.1, 3.2 atau 3.3 dari order apapun
campuran
hampir semua rencana melibatkan beberapa hal di atas


Halaman 12

Pengetahuan Dasar Analisa
Fokus pada:
Objek –– terpakai di tugas
Aksi –– dilaksanakan
penampilan level taksononi secara abstrak
Contoh:
pengendalian motor
mengendarai kemudi roda, indikator
mesin/kecepatan
secara langsung starter, akelerator, rem kaki
perpindahan roda gigi kopling, pengoper gigi
lampu
eksternal lampu utama tambahan, lampu darurat
internal lampu senja
wash/wipe (pengelap kaca mobil)
pengelap pengelap depan, pengelap belakang
pencuci pencuci depan, pencuci belakang
pemanas kontrol sushu, arah angin, kipas, pamanas layar belakang
parkir rem tangan, kunci pintunya
radio
banyak!


Halaman 13

Notasi THD
THD – Task Description Hierarchy (Hirarki Deskripsi Tugas)
3 tipe dari cabang dalam taksonomi:
XOR –– taksonomi normal
objek dalam satu-satunya cabang
AND –– obek harus di keduanya
menampilakan banyak klasifikasi
OR –– kasus paling lemah
bisa jadi satu, banyak atau tidak ada
Contoh:
cuci/elap AND
funcgsi XOR
elap
pengelap depan, pengelap belakang
cuci
pencuci depan, pencuci belakang
posisi XOR
depan
pengelap depan, pengelap belakang
belakang
pengelap belakang, pencuci belakang


Halaman 14

Contoh THD yang lebih besar
alat dapur AND
/____ bentuk XOR
/ | ____ hidangan
/ | mangkuk pengaduk, tempat makan, panci, mangkuk sup, gelas
/ | ____ datar
/ | piring, talenan, penggorengan
/____ fungsi OR
{ ____ persiapan
{ mangkuk pengaduk, piring, talenan
{ ____ memasak
{ penggorengan, tempat makan, panci
{ ____ penyajian XOR
| ____ untuk makanan
| piring, mangkuk sup, tempat makan
| ____ untuk minuma
gelas

N.B. '/|{' digunakan untuk tipe cabang


Halaman 15

Selebihnya dari TDH
peraturan unik:
bisakah diagram membedakan semua objek?
Misalnya, piring adalah:
peralatan dapur/bentuk(rata)/fungsi{menyiapkan.penyajian(untuk makanan)}/
tidak ada hal lain yang cocok untuk mendeskripsikan ini

Aksi mempunyai taksonomi juga:
pekerjaan dapur OR
| ____ persiapan
| menghancurkan, mengaduk
| ____ memasak
| menggoreng, mendidihkan, memanggang
| ____ menyiapkan
mengaduk, memakan, meminum


Halaman 16

Abstraksi dan potongan

Setelah mengenalkan secara detail 'potongan' taksonomi ke sudut pandang hasil.
Itu adalah, mengabaikan tingkat node yang lebih rendah.
Misalnya, memotong ukuran di atas dan penyajian di bawah, piring menjadi:
alat dapur/fungsi{persiapan.penyajian}/

Ini adalah kondisi dalam
KRG (Knowledge Representaion Grammar = Pengetahuan Penampilan Ulang Tatabahasa)

Hal ini bisa menjadi lebih kompleks:
'menghancurkan di dalam mangkuk pengaduk' menjadi
pekerjaan dapur(persiapan)
menggunakan peralatan dapur/fungsi{persiapan}/


Halaman 17

Teknik Dasar Hubungan-Entitas

Penekanan pada objek, aksi dan hubungan mereka

Sama halnya dengan analisa orientasi-objek, tetapi . . .
  • termasuk entitas non-komputer
  • menekankan daerah memahami, bukan implementasi (penerapan)

Contoh yang berjalan:
'Sayur-mayur Vera' – sebuah perusahaan berkebun
Pemilik/manajer: Vera Bradshaw
Pekerja: Sam Gummage dan Tony Peagreen
berbagai alat termasuk sebuah tractor 'Fergie'
dua lahan dan sebuah rumah kaca
komputer baru mengontrol sistem irigasi


Halaman 18

Objek

Dimulai dari daftar objek dan mengklasifikasin mereka:

Objek berwujud:
hal sederhana: sekop, pembajak sawah, rumah kaca

Pelaku:
pelaku manusia: Vera, Sam, Tony, para pelanggan
bagaimana dengan pengontrol irigasi?

Gabungan objek:
kumpulan: tim – { Vera, Sam, Tony }
kolom-kolom: kemungkinan traktor <Fergie, pembajak sawah>

Pada objek tambahkan perlengkapan:
Objek Pompa3 sederhana –– pompa irigasi
Perlengkapan:
status: on/off/salah
kapasitas: 100 liter/menit
N.B. Kebutuhan tidak jadi terkomputerisasi secara lengkap


Halaman 19

Aksi

Daftar aksi dan asosiasi masing-masing:
agen –– yang melakukan aksi
pasien –– yang merubah aksi
instrumen –– yang dipakai untuk melakukan aksi

Contoh:
Sam (agen) menanam (aksi) bawang perai (pasien)
Tony menggali halaman dengan sekop (instrumen)

Catatan:
yang harus dipatuhi agen –– baca tulisan di bawah ini
'lahan telah ditraktor' –– oleh siapa?
Agensi secara tidak langsung –– agen yang sesungguhnya?
'Vera memprogram pengontrol untuk mengirigasi lahan'
pesan –– jenis aksi spesial
'Vera menyuruh Sam untuk . . .'
peraturan –– seorang agen beraksi dalam beberapa aturan
Vera sebagai pekerja atau sebagai manajer


Halaman 20

Contoh 1 – objek dan aksi

Objek Sam pelaku manusia
Aksi:
S1: mengendarai traktor
S2: menggali wortel
Objek Vera pelaku manusia
Aksi: sebagai pekerja
V1: menanam bibit sumsum
V2: program pengontrol aplikasi
Aksi: sebagai manajer
V3: menyuruh Sam untuk menggali wortel
Objek orang-orang gabungan
Terdiri atas: {Sam, Tony}
Objek rumah kaca sederhana
Perlengkapan:
kelembaban: 0 – 100%
Objek pengontrol irigasi pelaku bukan manusia
Aksi:
IC1: nyalakan Pompa1
IC2 : nyalakan Pompa2
IC3: nyalakan Pompa3
Objek sumsum sederhana
Aksi:
M1: berkecambah
M2: tumbuh


Halaman 21

Kejadian

Kejadian adalah ketika sesuatu terjadi
  • pelaksanaan aksi
      'Sam menggali wortel'
  • kejadian spontan
      'bibit sumsum berkecambah'
      'kelembaban menurun dibawah 25%'
  • kejadian yang diwaktukan
      'pada tengah malam pengontrol . . . '


Halaman 22

Hubungan

objek – objek
sosial –– Sam adalah bawahannya Vera
leluasa –– pompa 3 ada di dalam rumah kaca
aksi – objek
agen –– (terdaftar dengan objek)
pasien dan instrumen
aksi dan kejadian
sementara dan sebab
'Sam menggali wortel karena Vera menyuruhnya'

Hubungan sementara
  • juga menggunakan HTA atau notasi dialog.
  • menunjukan serangkaian tugas (normal HTA)
  • menunjukan siklus hidup objek


Halaman 23

Contoh 2 – kejadian dan hubungan

Kejadian
Kej1: kelembaban menurun di bawah 25%
Kej2: tengah malam
Hubungan: objek – objek
lokasi ( Pompa3. Rumah kaca)
lokasi (Pompa1. Tambalan Parker)
Hubungan: aksi – objek
pasien (V3, Sam)
  • Vera menyuruh Sam untuk menggali
pasien (S2, wortel)
  • Sam menggali wortel
instrumen (S2, sekop)
  • . . . dengan sekop
Hubungan: aksi – kejadian
sebelum ( V1, M1 )
– sumsumnya harusa ditaburkan sebelum itu bisa berkecambah
pemicu ( Kej1, IC3 )
– ketika kelembaban di bawah 25%, pengontrol akan mengaktifkan pompa 3
penyebab ( V2, IC1 )
  • pengontrol menyalakan pompanya karena Vera telah pemrogramnya

Halaman 24

Sumber Informasi

  • Dokumentasi
      N.B. Secara manual dapat dikatan apa yang diandaikan untuk terjadi
      tapi, bagus untuk kata kunci dan
      dorongan wawancara
  • Pengamatan
      formal/informal, asisten / lahan
  • Wawancara
      sang ahli : manajer atau pekerja? (tanya keduanya!)


Halaman 25

Analisa awal

  • Ekstrasi dari transkrip
      urutan kata benda (objek) dan kata kerja (aksi)
      memperhatikan teknik bahasa dan konteks
        'hujan tertuang'
        'aku menuangkan teh'
  • Mengurutkan dan mengklasifikasi
      mengelompokkan atau mengaransemen kata pada kartu kedudukan objek]aksi untuk tugas yang relevan, gunakan bagan komersial

Proses yang berulang:
sumber data ↔ analisa

Tapi mahal, jadi gunakan saja sumber murah yang tersedia


Halaman 26

Menggunakan Analisa Tugas 1

Manual dan Dokumentasi
Prosedur 'bagaimana melakukan itu' secara manual
  • dari deskripsi HTA
  • berguna untuk orang yang sangat baru atau ketika daerahnya terlalu sulit
  • asumsikan semua tugas diketahui

Konseptual manual
  • dari pengetahuan atau entitas / hubungan
  • bagus untuk tugas yang terbuka akhir

Contoh: pembuatan teh dari HTA
Untuk membuat secangkir the Membuat panci the ketika air sudah mendidih
rebus air lihat halaman 2 panaskan panci
kosongkan panci tuangkan daun the ke panci
membuat panci lihat halaman 3 tuang ke air mendidih
tunggu 4 – 5 menit
tuangkan teh lihat halamn 4
halaman 1 halaman 3


Halaman 27

Kegunaan Analisa Tugas 2

Keperluan menangkap dan desain sistem
  • angkat fokus dari sistem untk digunakan
  • menganjurkan kandidat untuk automasi
  • menemukan model konsep pengguna

Desain penghubung secara detail
  • menganjurkan menu tataruang taksonomi
  • anjurkan daftar objek / aksi penghubung objek
  • tuntun frekuensi tugas yang pilihannya agak lalai
  • tuntun rangkaian tugas desain dialog yang ada

CATATAN.
Analisa tugas itu tidak pernah komplit

dasar desain tugas kaku ===> infleksibel sistem