Kewirausahaan dalam bidang teknologi adalah
semacam menciptakan sebuah usaha namun berlandaskan pada perkembangan teknologi
yang ada maupun dengan inovasi teknologi dari pencetus usahanya tersebut.
Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang
kewirausahaan berbasis teknologi, ada baiknya jika kita mengulas terlebih dahulu
tentang apa itu kewirausahaan.
Kewirausahaan
Menurut kutipan yang terdapat di situs
Wikipedia, kewirausahaan atau wirausaha adalah proses untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, serta membawa sebuah tujuan ke dalam kehidupan. Tujuan yang
dimaksud disini dapat berupa sebuah ide yang inovatif dan adanya keinginan
untuk mengambil ataupun menciptakan sebuah peluang. Hasil dari tujuan tersebut adalah
dengan terciptanya sebuah usaha baru yang dibentuk dengan penuh resiko dan
ketidakpastian. Namun, sebagai seseorang yang ingin menciptakan wirausaha,
resiko dan ketidakpastian tersebut tidaklah akan menjadi halangan untuk
menyerah.
Kewirausahaan sebenarnya memiliki arti yang
berbeda-beda menurut pandangan para ahli, tergantung dari sudut pandang mana
para ahli tersebut menilai arti sebuah kewirausahaan. Disini terdapat beberapa
kutipan dari beberapa situs mengenai defiini kewirausahaan menurut beberapa
ahli.
· Menurut Richard
Cantillon (1775), mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri – tanpa terikat oleh orang lain ataupun perusahaan lain.
Seorang wirausahawan akan membeli barang yang ada pada saat ini dengan harga
yang pasti lalu ia akan menjualnya kembali pada masa yang akan datang dengan
harga yang tidak pasti – kalau pada saat seperti sekarang ini (abad 21)
mungkin mirip seperti agen atau reseller. Jadi defini Richard Cntillon ini
lebih ke bagaimana seseorang menghadapi resiko beserta ketidakpastian.
· Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi III (2000), kewirausahaan adalah hal - hal yang
bersangkutan dengan wirausaha. Sementara pengertian wirausaha itu sendiri
adalah orang yang pandai dalam mengenali sebuah produk baru, bisa menentukan
cara produksi baru, menyusun strategi untuk menciptakan produk baru, mampu
memasarkan produk barunya tersebut, serta mengatur permodalan operasinya.
· Menurut Kasmir, S.E.,
M.M. (2006), kewirausahaan adalah suatu kemampuan individu atau kelompok
dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan usaha pun
diperlukan sebuah kreativitas dan inovasi yang terus menerus agar dapat selalu
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.
· Menurut Habib Amin
(2012), secara harfiah kewirausahaan terdiri dari kata dasar wirausaha
yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an, sehingga dapat diartikan bahwa
kewirausahaan adalah hal - hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira yang
memilik arti keberanian dan usaha yang berarti sebuah kegiatan bisnis
komersial ataupun non-komersial, sehingga kewirausahaan dapat diartikan sebagai
keberanian seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan suatu kegiatan
bisnis.
· Menurut Penrose
(1963), kegiatan kewirausahaan mencakup identfikasi peluang-peluang yang
ada di dalam sistem ekonomi.
· Menurut Hervey
Leibenstein (1968, 1979), kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya – jadi seperti benar - benar
menciptakan sebuah hal yang baru melalui usahanya akan dibuatnya ini.
· Menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.
Kewirausahaan dalam Bidang Teknologi
Berdasarkan pengertian kewirausahaan di
atas, sekarang kita dapat mengartikan kewirausahaan dalam bidang teknologi.
Kewirausahaan dalam bidang teknologi, atau
yang biasa disebut sebagai technopreneurship adalah sebuah usaha yang dibuat
atau diciptakan oleh individu maupun sebuah kelompok yang dasar usahanya
tersbut adalah menggunakan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi yang pada
abad ini semakin berkembang pesat, maka cara ini merupakan sebuah strategi
terobosan baru untuk mengatasi masalah pengangguran intelektual yang semakin
meningkat.
Dan technopreneurship ini pun
mempunyai banyak sekali manfaatnya, yang berhasil dikutip oleh penulis adalah
sebagai berikut :
Manfaat technopreneurship dari segi ekonomi :
1.
Meningkatkan efisiensi
dan produktivitas, dengan menggunakan teknologi maka para wirausahawan dapat
bekerja secara efisien dengan waktu maupun tempat untuk bekerjanya dan bisa
memproduksi sesuai dengan kebutuhan dari konsumen sehingga tidak terjadi adanya
waktu tunggu yang sia – sia.
2. Meningkatkan pendapatan,
dengan melakukan sebuah usaha menggunakan perkembangan teknologi ini maka para
wirausawan dapat meningkatkan pendapatnya melebihi orang – orang yang sekedar
bekerja di kantoran.
3. Menciptakan lapangan
kerja baru, dengan semakin berkembangnya usaha yang dijalani, tidak mungkin
seorang wirausahawan dapat bekerja sendirian, pasti membutuhkan bantuan orang
lain, dengan membutuhkan bantuan ornag lain itu maka seorang yang mempunyai bisnis
sendiri ini akan membuka lowongan pekerjaan agar bisnisnya tetap dapat
berjalan.
4. Menggerakan sektor –
sektor ekonomi yang lain, seperti sebuah wirausahawan yang telah memiliki
bisnis besar, maka ia akan membutuhkan orang lain, sehingga tingkat
pengangguran pun bisa terbantu, dengan adanya sejumlah pengangguran yang
terbantu itu maka sektor ekonomi lain pun secara tidak langsung ikut terbantu
juga.
Manfaat technopreneurship dari segi sosial :
1. Mampu membentuk budaya
baru yang lebih produktif, jika ada sebuah usaha yang sudah lumayan terkenal serta terpercaya –
ambil contohnya produk perawatan alami, maka akan semakin banyak orang yang
ingin belajar untuk memproduksi produk perawatan alami dan mereka pun ingin
menjualnya juga dengan alasan lain ingin membantu memenuhi kebutuhan pasar yang
meningkat.
2. Berkontribusi dalam
memberikan solusi pada penyelesaian masalah sosial, seperti contohnya
pengurangan jumlah pengangguran, banyaknya orang yang terinspirasi untuk
membuka usaha juga.
Contoh Kewirausahaan dalam Bidang Teknologi
Penulis akan mengambil contoh dalam
keseharian penulis, yaitu dengan berjualan di rumah sebagai reseller dari
sebuah produk perawatan alami yang masih di produksi secara manual – home production.
Penulis mempunyai seorang kawan yang
memiliki bisnis untuk perawatan seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung
kaki yang bernama Java Remedies, lalu untuk memasarkan produk –
produknya tersebut, maka owner dari JR membutuhkan yang namanya promosi,
dan promosi yang paling mudah dijangkau adalah dengan menggunakan sosial media
sehingga banyak orang yang dapat melihat hasil produksi kawan penulis tersebut.
Sosial media disini adalah sebuah teknologi
yang perkembang pesat, dimana sudah tidak asing lagi jika hampir setiap orang
menggunakan sosial media yang tadinya untuk sekedar berkomunikasi menjadi ajang
untuk berbisnis juga.
Dengan adanya kekuatan sosial media di
sini, maka banyak orang yang ingin mencoba produk JR ini, dan tidak sedikit
orang yang menawarkan diri untuk menjadi agen di daerah lain yang belum
terdapat JR, dan dengan adanya agen ini maka para reseller pun
berdatangan untuk menjual kembali produk JR ini.
Jadi kekuatan teknologi ini memang sangat
mempengaruhi segi ekonomi dan sosial dari banyak pihak. Banyak ibu rumah tangga
yang berjualan produk JR dan jadi memiliki penghasilan tambahan untuk
menyongsong kehidupan rumah tangganya. Dan untuk orang – orang yang ingin
memliki pekerjaan sampingan pun dapat melakoni bisnis ini sebagai reseller,
misalnya mahasiswi yang ingin memiliki penghasilan tambahan untuk kebutuhan
kuliahnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar