A.
Pertumbuhan
Individu
·
Pengertian
Individu
Individu berasal
dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Manusia secara utuh artinya manusia
sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan menungalnya bergabagai ciri
antar berbagai segi, yaitu antara segi individu dan sosial, jasmani dan rohani, serta dunia dan
akhirat.
·
Pertumbuhan
Penduduk
Menurut para ahli
yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya
adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang orimer adalah bagian-bagian.
Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian.
Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan
"per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu
mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk,
dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia.
·
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a.
Pendirian
Navistik
Menurut para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai
kesempatan antar orang tua dengan anaknya. Misalnya dengan suatu keahlian yang
dimiliki oleh salah satu orang tua, maka keahlian tersebut dapat menurun kepada
anaknya.
b.
Pendirian
Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini sangat berlawanan dengan Pendirian
Navistik. Karena para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu murni
bergantung pada lingkungan.
c.
Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme
Para ahli dari aliran ini berpendapat bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
d.
Tahap
Pertumbuhan Individu Berdasarkan Psikologi
·
Masa
Vital (usia 0.0 sampai 2 tahun)
Menggunakan fungsi biologis untuk “menjelajahi” hal-hal
yang baru dalam dunia setiap individu tersebut.
·
Masa
Estetik (usia 2 sampai 7 tahun)
Kata estetik diartikan bahwa, masa pertumbuhan anak yang
mengutamakan fungsi panca indera. Biasanya pada masa ini sering munculnya
gejala kenakalan pada umur 3 sampai 5 tahun.
·
Masa
Intelektual (usia 7 sampai 14 tahun)
Terjadinya proses sosialisasi yang lebih efektif dari
masa-masa sebelumnya. Sehingga setiap individu menjadi matang untuk dididik.
·
Masa
Sosial (usia 14 sampai 21 tahun)
Pada masa ini, setiap individu banyak menarik perhatian
masyarakat. Karena setiap individu telah memiliki sifat khas dan yang
menentukan dalam kehidupannya di masyarakat. Peranan manusia dewasa harus hidup dalam masa ini dan harus dapat
menempatkan dirinya diantara nilai-nilai itu.
B.
Macam-Macam
Fungsi Keluarga
a)
Fungsi
Biologis
Dengan adanya fungsi ini, diharapkan agar setiap keluarga
dapat menyiapkan persiapan-persiapan pernikahan bagi anak-anaknya di masa yang
akan datang. Serta bagaimana sebuah keluarga tersebut meneruskan garis
keturunannya sebagai generasi penerus.
b)
Fungsi
Pemeliharaan
Fungsi ini diperlukan untuk perlindungan setiap anggota
keluarga dari berbagai macam gangguan. Seperti masalah gangguan kesehatan, agar
setiap anggota keluarga merasa aman dan nyaman.
c)
Fungsi
Ekonomi
Fungsi ini memerlukan adanya suatu kondisi dimana
kebutuhan makan dan minum, pakaian, dan tempat tinggal harus terpenuhi.
d)
Fungsi
Keagamaan
Fungsi ini sangat diperlukan, karena dengan tidak adanya
siraman ruhani, maka akhlak dan perbuatan tidak bisa terbentuk positif.
e)
Fungsi
Sosial
Dengan terlaksananya fungsi ini, maka para orang tua
mendidik anaknya bagaimana cara untuk bersosialisasi menghadapi orang lain,
masyarakat, dan dunia. Biasanya agar setiap individu dapat bersosialisasi
dengan sebaik mungkin dengan lingkungan tempat setiap individu tersebut
tinggal.
C.
Masyarakat
·
Pengertian
Individu
Kembali lagi ke
dalam pengertian individu. Dimana individu adalah satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Manusia secara utuh artinya manusia
sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan menungalnya bergabagai ciri
antar berbagai segi, yaitu antara segi individu dan sosial, jasmani dan rohani, serta dunia dan
akhirat.
·
Pengertian
Keluarga
Menurut Sigmund
Freud, keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan antara pria dan wanita.
Menurut Durkheim,
keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil dari berbagai faktor politi,
ekonomi, dan lingkungan.
Menurut Ki Hajar
Dewantara, keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang terikat oleh suatu
ikatan turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki, esensial, nyaman dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
·
Pengertian
Masyarakat
Menurut R. Linton,masyarakat adalah kelompok manusia yang cukup lamahidup dan bekerjasama, serta berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas tertentu.
Menurut M. J. Herskovist, masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
Menurut J.L. Gilin &
J.P. Gilin, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap, dan perasaan
persatuan yang sama.
Ø Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungannya, masyarakat ini memeliki pola
pembagian kerja cenderung dibedakan
menurut jenis kelamin. Pembagian
kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang
adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam
menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas saat itu.
Ø Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam
kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai.
·
Kelompok
Masyarakat Non Industri dan Industri
Ø Masyarakat Non Industri
Secara garis besar kelompok ini dapat
digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi
lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group. Sifat interaksi bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok ini dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan
berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi dan
pembagian kerja diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional objektif.
Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan/keahlian tertentu, disamping
dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.
Ø Masyarakat Industri
Secara garis besar, golongan masyarakat ini lebih ke
wiraswasta, memiliki usaha sendiri. Seperti tukang roti, tukang sepatu, tukang
bubur, tukang las, ahli mesin, ahli lisrik, ahli dinamo dll. Mereka dapat
bekerja secara mandiri.
D.
Hubungan
Antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
·
Makna
Individu
Manusia
adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para
ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan
jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan
manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya
kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari
kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain.
Apabila kita mengamati sesuatu, maka kita bukan hanya melihat
sesuatu dengan alat mata kita saja, melainkan juga seluruh minat, dan perhatian
yang kita curahkan kepada objek yang kita amati itu. Minat dan perhatian ini
sangat dipengaruhi oleh niat dan kebutuhan kita pada waktu itu. Dalam
pengamatan suatu objek tersebut keseluruhan jiwa raga kita terlibat dalam
proses pengamatan itu, dan tidak hanya indera mata saja.
Pendapat
lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk
keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu
merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk
kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
·
Makna
Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup
yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan yang
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi, keluarga
dalam bentuk murni merupakan suatu kesatuan sosial mempunyai sifat-sifat
tertentu yang sama, dimana dsaja dalam satuan masyarakat manusia.
·
Makna Masyarakat
Menurut R.
Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan
dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu keatuan sosial dengan
batas-batas tertentu. Sedangkan menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,
dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan yang
lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
Mengingat definisi masyarakat di
atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat sebagai berikut :
a.
Harus
ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
b.
Telah
bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c.
Adanya
aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Aspek individu, keluarga,
masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada
keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai
individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah
individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga
pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka
mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat
merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat,
individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya.
Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai
pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili
oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum
bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya
individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa
disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk
menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
E.
Urbanisasi
Perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial kemasyarakatan.
Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambau maupun
cepat, tergantung pada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut
terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu:
1.
Berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakat kota
2.
Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan ileh
mengakirnya penduduk yang berasal dari desa-desa, karena penduduk desa yang
tertarik terhadap kehidupan di kota.
Daftar Pustaka
:
Herwantiyoko dan Katuk F Neltje , 1997 , MKDU Ilmu Sosial Dasar karya , Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar