Selasa, 03 Maret 2015
Tugas Bahasa Indonesia 2 - Proposisi dan Penalaran
Proposisi
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Jenis-jenis proposisi :
1. Bentuk
2. Sifat
3. Kualitas
4. Kuantitas
1. Bentuk
Dibagi menjadi 2, yaitu :
– Tunggal : kalimat yang terdiri dari 1 subjek dan 1 predikat
contoh :
Habibie terjatuh
Richard pergi
– Majemuk : Kalimat Proporsisi yang terdiri dari 1 subjek dan lebih dari 1 predikat
contoh :
Doni menaiki tangga dan membaca Koran
Rian memasak di dapur dan menyuapi anaknya
2. Sifat
Dibagi menjadi 3, yaitu :
– Kategorial : proporsisi hubungan antara subjek dan predikatnya tidak ada syarat apapun
contoh : semua bangku di kelas 3KB05 berwarna coklat.
– Kondisional : proporsisi yang hubungannya subjek dan predikat membutuhkan persyaratan tertentu. Biasanya diawali :jika, apabila, walaupun, seandainya
contoh : jika susi wanita maka akan menikah dengan rudi
~kondisional dibagi menjadi 2, yaitu :– Hipotesis yaitu dugaan yang bersifat sementara.
Contoh : Jika susi rajin belajar maka dia akan pintar.
– Disjungtif yaitu memiliki 2 predikat dan predikatnya alternatif.
contoh : Wanita itu sudah menikah apa belum.
3. Kualitas
Yang terdiri dari :
– Afirmatif (+) : proporsisi dimana predikatnya membenarkan subjek
contoh : Semua kucing pasti mempunyai ekor
– Negatif (-) : proporsisi dimana predikatnya menolak subjek
contoh : Tidak ada kucing yang tidak memiliki ekor
4. Kuantitas / Proporsisi Universal : proposisi yang predikatnya mendukung atau mengingkari subjeknya
contoh : Tidak ada satupun mahasiswa yang tidak memiliki NPM
Bentuk proposisi :
Berdasarkan dua jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif) dan berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi, yaitu
1) Proposisi umum-positif; -- disebut proposisi A
2) Proposisi umum-negatif; -- disebut proposisi E
3) Proposisi khusus-positif; -- disebut proposisi I
4) Proposisi umum-negatif; -- disebut proposisi O
Proposisi umum-positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek. (A)
Contoh:
a) Semua mahasiswa adalah lulusan SMTA.
b) Semua karya ilmiah mempunyai daftar pustaka.
Proposisi umum-negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek. (E)
Contoh:
a) Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SMTP.
b) Tidak seekor gajah pun berekor enam.
Proposisi khusus-positif adalah proposisi yang predikatnya memcobenarkan sebagian subjek. (I)
Contoh:
a) Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat.
b) Sebagian perguruan tinggi dikelola oleh yayasan.
Proposisi khusus-negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari sebagian subjek. (O)
Contoh:
a) Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil.
b) Sebagian perguruan tinggi tidak dikelola oleh yayasan.
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Ciri Penalaran Induktif
1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
2. Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
4. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
5. Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
Contoh Kalimat Penalaran Induktif
a. Kucing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya.
b. Sapi mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
c. Anjing mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
Kesimpulan : Semua hewan yang mempunyai kelenjar susu dapat menyusui anaknya.
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Penalaran deduktif juga merupakan proses penalaran untuk menarik kesimpulan dari hal-hal atau fakta-fakta yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.
Ciri Penalaran Deduktif
1. Letak kalimat utama di awal paragraf.
2. Diakhiri dengan penjelasan
3. Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh Kalimat Penalaran Deduktif
a. Semua manusia akan wafat (premis mayor)
b. Rio adalah seorang manusia yang memiliki jiwa baik (premis minor)
c. Jadi, Rio akan wafat (konklusi), (*konklusi lebih sempit dari premis)
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
https://anggidigo.wordpress.com/2010/05/07/kalimat-proposisi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://aktivasikreativitaswulung.blogspot.com/2012/12/bentuk-bentuk-preposisi.html
http://inggitsoekarno.blogspot.com/2013/03/penalaran-deduktif-dan-penalaran.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar